TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tak akan meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia jika kedua negara tetangga itu terkena dampak asap dari kebakaran lahan dan hutan di Indonesia.
"Buat apa minta maaf? Mereka saja sudah dapat udara bagus dari kita selama sebelas bulan tak berterima kasih," kata Kalla di Istana Wakil Presiden, Selasa, 3 Maret 2015.
Menurut Kalla, jika Indonesia tak meminta maaf, negeri jiran dan negara lain bakal sadar bahwa pengurangan emisi gas rumah kaca adalah program dunia. Karena itu, menurut dia, negara-negara itu harus membayar atas udara bersih yang mereka hirup. "Dunia menyepakati program REDD," ujarnya.
Program REDD adalah program dari Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan.
Kalla membicarakan hal ini dalam Deklarasi Program Nasional Pembaruan Hukum Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Pemerintah, kata dia, ingin mensinkronkan kebutuhan perbaikan lingkungan dan masalah ekonomi. "Jangan sampai kebuasan mencari kayu menjadikan orang menjerit karena kenaikan suhu di dunia akibat efek rumah kaca," katanya.
MUHAMMAD MUHYIDDIN