TEMPO.CO, Ternate - Penangkapan dua warga suku Togutil (Tobelo Dalam) oleh polisi membuat puluhan warga suku tersebut keluar hutan. Akibatnya puluhan kepala keluarga di desa SP III Trans Kobe Halmahera Tengah mengungsi karena ketakutan, Selasa malam, 3 Maret 2015.
Kasim Abdulah, warga desa Lelilef Halmahera Tengah, mengatakan, sedikitnya 40 warga suku Togutil terlihat keluar hutan sejak Selasa sore. Mereka mengira dua orang suku Togutil yang ditangkap polisi diculik warga Trans Kobe. Selain itu penangkapan dua warga suku Togutil itu juga dianggap salah sasaran.
"Mereka keluar dengan panah dan berdiri di pinggir hutan desa di SP III Trans Kobe hingga malam. Masyarakat pun takut dan memilih mengungsi di SP III," kata Kasim saat dihubungi Tempo, Rabu, 4 Maret 2015.
Menurut Kasim, hingga saat ini situasi di SP III Trans Kobe masih belum kondisif. Rata- rata masyarakat masih memilih di tempat pengusian. Meski demikian puluhan polisi dan TNI sudah terlihat berjaga-jaga di lokasi kejadian.
"Tapi pagi ini sudah aman. TNI dan Polisi juga sudah terlihat di lapangan. Puluhan orang suku Togutil yang keluar juga sudah kembali masuk hutan,"ujar Kasim.
Pada Ahad, 1 Maret 2015, Kepolisian Resor Halmahera Timur menangkap dua orang suku Togutil karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan dua warga Desa Waci Kecamatan Maba Selatan Kabupaten Halmahera Timur pada 2014.