TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono mengatakan telah berhasil mengidentifikasi dua potongan kaki jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. "Potongan tubuh itu berupa kaki kiri korban atas nama Sukiatna Haripin dan Susilo Gani," kata Budiyono di Polda Jawa Timur, Rabu, 4 Februari 2015.
Kaki Sukiatna, 60 tahun, teridentifikasi berdasarkan metode deoxyribose nucleic acid (DNA) milik Sukiatna sendiri. Selain itu, berdasarkan DNA pembanding milik ayah kandung korban juga terdapat kesesuaian. "Berdasarkan metode primer itulah potongan tubuh dengan label B102 tersebut atas nama Sukiatna Haripin, warga Malang," kata Budiyono.
Adapun potongan kaki Susilo, 63 tahun, juga berhasil diidentifikasi berdasarkan metode DNA korban yang cocok dengan sampel pembanding milik anak kandungnya. Korban tercatat sebagai warga Surabaya. "Berdasarkan metode primer itu, kami memutuskan potongan tubuh dengan label B103 itu atas nama Susilo Gani," ujarnya.
Hingga hari ke-67 tragedi jatuhnya QZ8501, total jenazah yang tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur di Surabaya berjumlah 104, termasuk satu bangkai monyet yang secara tak sengaja ikut diidentifikasi. Sedangkan jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi, baik tubuh utuh maupun potongan tubuh, sebanyak 100.
"Sisanya masih dilakukan proses rekonsiliasi terhadap empat jenazah, dengan rincian tiga jenazah yang masih relatif utuh dan satu potongan tubuh," kata Budiyono.
Badan SAR Nasional telah memutuskan untuk menutup operasi pokok pencarian korban AirAsia di sekitar Selat Karimata. Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya F.H. Bambang Soelistyo, berdasarkan hasil koordinasi tim Basarnas dan para pengendali manajemen di lapangan dengan pihak keluarga, serta menimbang harapan dan kenyataan, operasi pokok dihentikan sejak Selasa kemarin, 3 Maret 2015.
Basarnas berinisiatif menggelar operasi skala kecil selama tujuh hari terhitung sejak Senin pekan depan. "Meski hanya tujuh hari, saya berjanji akan memaksimalkan pencarian itu," kata Bambang.
MOHAMMAD SYARRAFAH