TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), Fauzan Rachman, mengatakan pelaporan majalah Tempo ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI bukan semata-mata melaporkan Tempo. Namun, kata dia, ia melaporkan pihak yang membocorkan informasi mengenai aliran dana Komisaris Jenderal Budi Gunawan kepada Tempo.
"Saya tidak tahu siapa yang membocorkan. Makanya saya laporkan majalah Tempo ke polisi," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 4 Maret 2015. "Silakan polisi selidiki siapa pembocornya."
Meski demikian, ia menilai Tempo telah melanggar undang-undang karena mempublikasi aliran dana calon Kapolri tunggal itu. Fauzan berpendapat pelanggaran tersebut dapat diancam dengan hukuman pidana. "Seharusnya kan izin Bank Indonesia dulu," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 4 Maret 2015.
Fauzan melaporkan majalah Tempo edisi "Bukan Sembarang Rekening Gendut", 19-25 Januari 2015, untuk halaman 34-35. Ia melaporkan ke Bareskrim lantaran majalah Tempo menuliskan aliran dana Komisaris Jenderal Budi Gunawan ke sejumlah pihak.
Fauzan mengaku pelaporan tersebut merupakan inisiatif pribadi setelah membaca hasil investigasi majalah Tempo. Dia bercerita organisasi yang diketuainya itu memang berfokus terhadap pemberantasan korupsi dan pemberitaan media.
Selain Tempo, mantan Kepala Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein dan dua pemimpin nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, dilaporkan.
Fauzan juga sempat melaporkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atas dugaan korupsi dana bantuan sosial serta dugaan korupsi mantan Bupati Garut Aceng Fikri.
Organisasi yang berdiri pada 2002 itu bermarkas di Bandung, Jawa Barat. Saat ini, cabangnya tersebar di berbagai kota di berbagai provinsi, seperti di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
DEWI SUCI RAHAYU
