Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyerang Dubes AS di Seoul Serukan Antiperang  

image-gnews
Duta Besar A. S. untuk Korea Selatan, Mark Lippert terluka setelah diserang oleh pria di Seoul, Korsel, 5 Maret 2014. AP/Yonhap, Kim Ju-Sung
Duta Besar A. S. untuk Korea Selatan, Mark Lippert terluka setelah diserang oleh pria di Seoul, Korsel, 5 Maret 2014. AP/Yonhap, Kim Ju-Sung
Iklan

TEMPO.CO, Seoul - Insiden penyerangan terhadap Duta Besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan Mark Lippert di Seoul, Kamis, 5 Maret 2015, dikecam Presiden Park Geun-hye. Dia mengatakan bahwa aksi ini sebagai upaya merusak aliansi Seoul dan Washington.

"Insiden tersebut tidak bisa ditoleransi sebab tidak hanya menyerang fisik duta besar Lippert melainkan juga menghancurkan aliansi Korea Selatan," ucapnya dalam sebuah pernyataan.

Saat Mark Lippert diserang oleh seorang pria dengan sebilah belati di pusat kesenian di Seoul, pelaku meneriakkan slogan anti-perang. Kejadian ini ketika Lippert sedang mengikuti jamuan makan pagi untuk jumpa pers.

Sedianya Lippert akan menyampaikan pidato mengenai prospek perdamaian di Semenanjung Korea yang memisahkan dua negara, Utara dan Selatan. "Saya dalam kondisi stabil setelah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Seoul," kata Lippert.

Menurut polisi, pelakunya adalah Kim Ki-jong, 55 tahun, dia ditangkap di tempat kejadian. Polisi mengatakan, tersangka menyerang Lippert di bagian wajah dan pergelangan tangan dengan pisau. Sebelumnya, Kim pernah berurusan dengan pihak berwajib karena melempari duta besar Jepang dengan batu pada 2010.

"Kami menahan dan memeriksanya karena penyerangan serta perbuatan lainnya," kata kepala kepolisian distrik, Yoon Myung-soon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sumber-sumber Al Jazeera menjelaskan, Kim adalah pimpinan sebuah organisasi sipil kecil yang menyerukan perdamaian dan rekonsiliasi dengan Korea Utara. Menurut sejumlah saksi mata, dia berkali-kali berteriak, "Tak ada tembakan untuk perang." Protes Kim itu mengacu kepada latihan perang antara AS dan Korea Selatan yang sedang berlangsung.

Latihan perang AS-Korea Selatan ini mendapatkan protes di Seoul. Sementara itu kegiatan kedua negara dituduh oleh Korea Utara sebagai persiapan invasi. Seoul dan Washington menjelaskan bahwa latihan perang ini berlangsung hingga akhir April 2015 untuk mempertahankan diri dan menjaga program rutin kedua negara.

Lippert, 42 tahun, ditunjuk AS menjadi Duta Besar untuk Korea Selatan pada Oktober 2014. Sehari-hari Lippert rutin tampil di jejaring sosial dan kerap hadir di berbagai acara di Seoul. Ayahnya bekas pejabat di Pentagon-markas pertahanan AS-menjadi penasihat kebijaksanaan luar negeri Barack Obama ketika dia masih menjadi seorang senator Illinois.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Poster kampanye boikot produk Jepang bertuliskan
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang


Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Lee Min Ho memulai wajib militernya sejak 15 Mei tahun lalu. Meski tidak bergabung dalam prajurit militer, Lee Min Ho ditempatkan di Kantor Distrik Gangnam dan bertugas layaknya pekerja kantoran seperti di dinas sipil dan pelayanan publik. Kabarnya, aktor The Heirs itu akan bebas wajib militer pada Mei 2019. soompi.com; weibo.com/Minoz_pimxin
Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer


Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Media militer terkenal, IHS Janes edisi 5 Oktober menulis bahwa militer Korea Selatan berencana membeli tambahan 90 rudal jelajah Taurus KEPD 350K (Kinetic Energy Penetration Destroyer) karena meningkatnya ancaman dari Korea Utara. Korea Selatan telah mem
Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,


5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal jelajah Taurus KEPD-350K akan menjadi senjata andalan pesawat tempur F-15K Slam Eagle Angkatan Udara Korea Selatan. Negara ini akan menjadi negara pertama di Asia yang mengoperasikan pesawat tempur bersenjata rudal jelajah canggih buatan Jerman. Tau
5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.


Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

(dari kiri) Anggota kelompok girlband K-Pop `Girls' Generation`, Seohyun, Tiffany dan Tae Yeon, berfoto sebelum Seoul Music Awards di Seoul, Korea Selatan, 22 Januari 2015. (AP/Ahn Young-joon)
Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.


Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Sejumlah warga Korea Selatan berunjukrasa menolak penempatan THAAD, sistem pertahanan udara paling canggih Amerika Serikat, di Seoul, 28 April 2017. Korea Selatan memerlukan THAAD untu menghadapi ancaman rudal balistik korea Utara. AP/Ahn Young-joon
Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.


Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Barisan peti kemas, berjajar rapi menunggu mobil angkut untuk mengantarkan ke tujuan. Ekonomi Korsel yang berkembang pesat, membuat industri ekspor dan import menjadi maju. Hal ini berdampak meningkatnya aktivitas, pengiriman barang melalui jalur laut. Uiwang, Korea Selatan, 30 Maret 2015. SeongJoon Cho/Getty Images
Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.


58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

Kementerian pertahanan Korea Selatan sukses mengembangkan Hyunmoo 2C yang memiliki jangkauan lebih jauh, 800 km dengan muatan hulu ledak 500 kg. Kemampuan ini sesuai revisi pembangunan rudal antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, pada 2012. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.


Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

REUTERS/Valentin Flauraud
Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.


Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un melakukan kunjungan ke Institut Material Kimia di Akademi Ilmu Pengetahuan Pertahanan di Pyongyang, 23 Agustus 2017. Korean Central News Agency (KCNA)/via REUTERS
Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.