TEMPO.CO, Seoul - Insiden penyerangan terhadap Duta Besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan Mark Lippert di Seoul, Kamis, 5 Maret 2015, dikecam Presiden Park Geun-hye. Dia mengatakan bahwa aksi ini sebagai upaya merusak aliansi Seoul dan Washington.
"Insiden tersebut tidak bisa ditoleransi sebab tidak hanya menyerang fisik duta besar Lippert melainkan juga menghancurkan aliansi Korea Selatan," ucapnya dalam sebuah pernyataan.
Saat Mark Lippert diserang oleh seorang pria dengan sebilah belati di pusat kesenian di Seoul, pelaku meneriakkan slogan anti-perang. Kejadian ini ketika Lippert sedang mengikuti jamuan makan pagi untuk jumpa pers.
Sedianya Lippert akan menyampaikan pidato mengenai prospek perdamaian di Semenanjung Korea yang memisahkan dua negara, Utara dan Selatan. "Saya dalam kondisi stabil setelah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Seoul," kata Lippert.
Menurut polisi, pelakunya adalah Kim Ki-jong, 55 tahun, dia ditangkap di tempat kejadian. Polisi mengatakan, tersangka menyerang Lippert di bagian wajah dan pergelangan tangan dengan pisau. Sebelumnya, Kim pernah berurusan dengan pihak berwajib karena melempari duta besar Jepang dengan batu pada 2010.
"Kami menahan dan memeriksanya karena penyerangan serta perbuatan lainnya," kata kepala kepolisian distrik, Yoon Myung-soon.
Sumber-sumber Al Jazeera menjelaskan, Kim adalah pimpinan sebuah organisasi sipil kecil yang menyerukan perdamaian dan rekonsiliasi dengan Korea Utara. Menurut sejumlah saksi mata, dia berkali-kali berteriak, "Tak ada tembakan untuk perang." Protes Kim itu mengacu kepada latihan perang antara AS dan Korea Selatan yang sedang berlangsung.
Latihan perang AS-Korea Selatan ini mendapatkan protes di Seoul. Sementara itu kegiatan kedua negara dituduh oleh Korea Utara sebagai persiapan invasi. Seoul dan Washington menjelaskan bahwa latihan perang ini berlangsung hingga akhir April 2015 untuk mempertahankan diri dan menjaga program rutin kedua negara.
Lippert, 42 tahun, ditunjuk AS menjadi Duta Besar untuk Korea Selatan pada Oktober 2014. Sehari-hari Lippert rutin tampil di jejaring sosial dan kerap hadir di berbagai acara di Seoul. Ayahnya bekas pejabat di Pentagon-markas pertahanan AS-menjadi penasihat kebijaksanaan luar negeri Barack Obama ketika dia masih menjadi seorang senator Illinois.
AL JAZEERA | CHOIRUL