TEMPO.CO, Ponorogo - Di tengah gerimis yang mengguyur Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Presiden Joko Widodo tetap tak mengurungkan niatnya terjun ke perkebunan jagung. Jokowi tak segan menginjak tanah becek demi merayakan panen bersama para petani yang sudah menanti.
Tiba pukul 15.30 WIB, Jokowi langsung menyambut ratusan petani yang sudah menunggunya. Jokowi kemudian melakukan seremonial dengan cara menancapkan kayu di ladang jagung dengan beberapa perwakilan dari koperasi usaha tani setempat.
"Hasil panennya bagus, jagungnya gede-gede," kata Jokowi, yang kemudian disambut tepuk tangan para petani, Jumat, 6 Maret 2015. "Inilah yang kami inginkan. Apa yang dibutuhkan lagi? Bibit, pupuk?"
Didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Jokowi berjanji memberikan tambahan pupuk dan bibit untuk lahan 1.000 hektare. Tujuannya, kata dia, untuk lebih meningkatkan produktivitas panen. "Harga jagung nanti juga harus diperbaiki," ujarnya.
Jokowi juga berjanji kepada petani akan memberikan tambahan bantuan modal kepada kelompok tani jagung sebesar Rp 25 juta. "Dari gubernur sudah dapat Rp 25 juta, ditambahin lagi oleh saya jadi Rp 50 juta," ujarnya.
Setelah acara mencabut jagung, Jokowi beranjak ke SMK PGRI 2 Madiun. Di sana, dia meninjau pabrik pembutan mesin pemotong padi buatan siswa-siswi sekolah kejuruan itu bermerek Zaaga. Rangkaian perjalanan Jokowi ke Jawa Timur ini mengambil konsep pertanian. Dia menginginkan mulai dari penanaman sampai dengan permesinan dalam industri pertanian dikelola dalam negeri.
REZA ADITYA