TEMPO.CO , LUMAJANG: - PT Pindad tengah mengembangkan produk amunisi kaliber besar (MKB). Kepala Divisi Munisi PT Pindad, I Wayan Sutama mengatakan pengembangan MKB ini dilakukan untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan.
"Kami di divisi munisi mencoba menampilkan produk baru 105 MM high explosive yang dikenal dengan munisi 47 PE," kata Sutama disela uji produk di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupate Lumajang, Jumat, 6 Maret 2015. Peluru ini, kata Sutama, akan digunakan untuk meriam Howitzer yang menjadi persenjataan kesatuan artileri medan.
Ada empat varian produk MKB 105 MM yang tengah dikembangkan PT Pindad ini. Empat varian itu antara lain munisi untuk latihan, munisi hampa, munisi asap serta munisi high exsplosive. Dengan memproduksi sendiri, Sutama mengatakan, maka bisa menghemat keuangan negara. "Empat varian inilah yang sementara akan kami kembangkan dalam tahun ini," ujarnya.
Sementara itu, dalam keterangan tertulis PT Pindad yang diterima TEMPO, pengembangan produk MKB ini merupakan salah satu proyek strategis yang tengah dikerjakan PT Pindad untuk meningkatkan kapasitas produksi perusahaan. Khusus untuk kaliber 105 mm varian high explosive, proses produksi telah dilakukan sejak awal 2012.
Untuk varian hampa dan latih dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan keterampilan prajurit dalam memberi efek psikologis suara dan pengoperasian alat bidik seperti penembakan munisi tajam. "Munisi MKB 105 mm high explosive telah memenuhi persyaratan dengan lulus uji sertifikasi Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat.
"Kali ini waktunya kami tunjukkan kepada para pengguna bahwa produk MKB buatan dalam negeri ini mempunyai kualitas tinggi dan mampu bersaing dengan produk luar negeri sekalipun," ujar Direktur Utama PT Pindad (Persero), Silmy Karim.
DAVID PRIYASIDHARTA