TEMPO.CO, Lampung - Rumah berwarna cokelat dengan gaya modern di ujung permukiman Desa Tebing itu terlihat sepi. Pintu rumahnya tertutup rapat. Sebuah Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Avanza Veloz putih terlihat terparkir di car port di depan rumah. Empat motor berjejer rapi di samping kedua mobil itu. Di bangun di atas lahan sekitar 3.000 meter, kediaman Minak Radin alias Ismail itu terlihat kontras di antara bangunan rumah panggung terbuat dari kayu di Desa Tebing, Kecamatan Melinting, Lampung Timur.
Di bagian belakang rumah, halaman luas membentang. Sebuah lapangan bulu tangkis terlihat di salah satu sudutnya. Tepat di depan sebuah ruangan seperti paviliun yang terpisah dari bagian rumah utama. Empat truk dan satu Daihatsu Taft GT mengisi halaman belakang rumah itu. Tumpukan kelapa yang serabutnya sudah dikupas siap diangkut ke dalam truk. “Total saya punya enam truk, untuk angkut pasir, batu, dan hasil kebun,” ujar Minak kepada Tempo Rabu dua pekan lalu.
Nama Minak Radin saat ini memang tersohor sebagai salah satu saudagar di desanya. Bukhori, Kepala Desa Tebing, mengatakan banyak pemuda Tebing yang sekarang menjadi pekerja pada Minak. Usahanya mulai dari hasil bumi hingga tambang pasir dan batu. “Ada sekitar 100 orang anak muda yang bekerja sama Minak sekarang,” katanya.
Dulu, nama Minak terkenal sebagai salah satu pembegal dan perampok yang kerap diburu polisi. Terakhir, ayah empat orang anak ini tertangkap setelah merampok pegadaian di Cirebon, Jawa Barat, pada 2009 dengan nilai mencapai Rp 6,5 miliar. Minak sendiri tak malu mengakui bahwa modal membangun kerajaan bisnisnya berasal dari hasilnya merampok sejak 1992-2009. “Tapi tidak semua, sebagian ada yang berasal dari jual hasil kebun saya,” ujarnya.
Selain Minak, nama Is Kambing juga mencuat di kalangan masyarakat Kecamatan Jabung. Pria yang juga bernama Ismail itu memiliki berbagai usaha di Kecamatan Jabung, dari tempat pengolahan gula merah, hasil bumi, hingga usaha tambang pasir menjadi pundi-pundi bisnis Ismail. Namun, tak seperti Minak, Is Kambing saat ini masih bermain di dunia hitam. Ahad subuh dua pekan lalu, kediamannya digerebek puluhan anggota Kepolisian Resor Lampung Timur. “Is Kambing adalah bandar narkoba yang sedang kami cari-cari,” ujar Kepala Satuan Narkotika Polres Lampung Timur Ajun Komisaris Roni Nababan kepada Tempo.
TIM INVESTIGASI TEMPO