TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah dia didapuk menjabat posisi Dewan Penasihat Partai Golkar. "Enggak ada itu," kata Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Rabu, 11 Maret 2015.
Sebagai pejabat publik, Jusuf Kalla mengatakan ingin tetap patuh pada komitmen agar pembantu dan wakil Presiden Joko Widodo melepas jabatannya pada partai ataupun perusahaan. "Kami sudah komitmen. Yang masuk pemerintah tak boleh masuk ke partai," kata JK.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly memutuskan mengesahkan kepengurusan Partai Golkar yang diketuai Agung Laksono. Keputusan itu disebut Yasonna sebagai keputusan yang berat.
"Saya tidak menikmati keputusan ini," kata Menteri Laoly di kantor Kementerian Hukum dan HAM kemarin.
Menurut Laoly, dia berteman baik dengan pengurus Golkar kubu Agung maupun Aburizal Bakrie. Dia menyebut Aziz Syamsuddin, Bambang Soesatyo, dan Idrus Marham dari kubu Aburizal adalah sahabat baiknya. Begitu pula dengan Agung Laksono dan Priyo Budi Santoso dari kubu lainnya.
MUHAMMAD MUHYIDDIN | MOYANG KASIHDEWI MERDEKA