TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 437 dari 438 sekolah menengah atas di Nusa Tenggara Timur (NTT) belum siap menggelar ujian nasional secara online. Sekolah-sekolah itu belum siap dari sisi sarana-prasarana.
Kepala Dinas Pendidikan Nusa Tenggara Timur Piter Manuk mengatakan hanya satu sekolah di NTT, yakni Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Kupang, yang siap menggelar ujian nasional secara online.
"Hanya satu sekolah yang siap di NTT," kata Piter kepada Tempo, Senin, 16 Maret 2015, di sela-sela sosialisasi pelaksanaan ujian nasional yang dibawakan Doktor Kiki dan Siswoyo dari Badan Standar Nasional Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pelaksanaan UN online di SMKN I Kupang, menurut dia, merupakan pilot project pelaksanaan UN di seluruh NTT. Sebab, sarana-prasarana untuk menggelar UN online di sana sudah sangat mendukung. Di antaranya tersedianya 168 komputer--melebihi ketentuan 136 komputer. "Jadi masih banyak komputer cadangan untuk UN," kata Piter.
Menurut Piter, Perusahaan Listrik Negara pun sudah bersedia menaikkan daya listrik, sementara Telkom akan menambah jaringan Internet untuk mendukung pelaksanaan UN di NTT. "Kami sudah melakukan uji coba pelaksanaan UN online di sekolah itu," ucapnya.
Sarana-prasarana yang ada di SMKN 1 dinilai cukup untuk pelaksanaan UN online bagi 407 siswanya. Kementerian Pendidikan, kata Piter, sebenarnya telah menunjuk SMAN 3 Kupang untuk melaksanakan UN online tahun ini. Namun sekolah itu belum siap karena jumlah komputernya masih sangat kurang. "Harusnya Kementerian berkoordinasi dengan dinas pendidikan di daerah," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan NTT, jumlah peserta UN 2015 tingkat SMA/MA di provinsi ini sebanyak 49.591 orang, sedangkan SMK 15.809 orang. Mereka tersebar di 438 sekolah di 22 kabupaten/kota.
YOHANES SEO