TEMPO.CO, Jakarta – Perseteruan Abraham Lunggana alias Lulung dan Slank belum berakhir. Pada Senin, 16 Maret 2015, markas Slank yang berlokasi di Gang Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, kedatangan tamu tak diundang. Mereka adalah puluhan anggota Pemuda Panca Marga (PPM), organisasi di bawah kepemimpinan Lulung. Maksud kedatangan mereka adalah mendampingi pengacara Lulung yang ingin menyampaikan surat somasi.
Manager Slank, Bunda Ifet, mengaku kaget dengan kedatangan tamu tak diundang ini. Bunda Ifet tak menyangka bila organisasi itu bakal mengerahkan puluhan anggotanya untuk mendampingi pengacara Lulung. "Jantung Bunda hampir copot," ujarnya ketika dihubungi, Selasa, 17 Maret 2015.
Puluhan anggota PPM menggeruduk markas Slank pada Senin lalu. Mereka menemani pengacara Lulung yang bermaksud menyerahkan surat somasi kepada Satriadji Wira Akhadi alias Kaka. Surat itu dilayangkan guna meminta penjelasan terkait dengan penyataan Kaka yang menyebut Lulung berbahaya dan kaus bertuliskan “Lulung Lulusan Pemulung”.
Bunda Ifet mengaku terkejut dengan kehadiran anggota PPM yang datang dengan seragam loreng hijau itu. Mereka juga memboyong puluhan juru warta untuk meliput kehadiran mereka pada siang itu. Perasaan waswas itu mulai mereda setelah pengacara Lulung menjelaskan maksud kedatangan mereka, yakni meminta penjelasan terkait dengan penyataan Kaka.
"Seperti yang dijelaskan pengacara mereka di televisi," katanya.
Baca Juga:
Kehadiran mereka dijamu Bunda dan Bim Bim. Adapun Kaka dan personel Slank yang lain berhalangan hadir. Karena itu, pertemuan tersebut berlangsung singkat, tak sampai 20 menit. Bunda enggan mengomentari surat somasi tersebut. Sebab, surat itu dilayangkan secara khusus kepada Kaka.
"Biarlah nanti Kaka yang menjelaskan," ujarnya.
RIKY FERDIANTO