TEMPO.CO, Pontianak - Keluarga besar Tari Arizona menggelar tahlilan pada Rabu malam, 18 Maret 2015 untuk memperingati tujuh hari kematiannya. Hingga kini siapa pembunuh Tari masih belum terungkap. "Harapan keluarga besar, pelaku pembunuhan segera terungkap," kata sepupu korban, Aranda Drajad, 32 tahun.
Aranda juga berharap agar media massa dalam pemberitaan mengutamakan informasi resmi pihak kepolisian. Keluarga korban tidak ingin tewasnya anggota keluarga mereka malah akan mengundang asumsi-asumsi liar.
Tahlilan digelar di kediaman keluarga ayah Tari, Muhammad Taufik, di Gang Teluk Pakedai. Suasana sedih masih terasa saat tahlilan dengan adanya isak tangis keluarga yang ditinggalkan. Rumah Taufik di Jalan Tani Makmur belum juga ditempati usai kejadian pembunuhan. Keluarga masih menunggu perkembangan penyidikan dari pihak kepolisian.
Hingga saat ini kediaman Tari di Jalan Tani Makmur masih menarik perhatian warga yang lewat. Pada hari kedelapan kematiannya, masih ada warga yang mengambil gambar rumah tersebut. Garis polisi juga masih mengelilingi rumah itu. Perkembangan kasus pembunuhan itu juga masih menjadi pembicaraan.
Direktur Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Komisaris Besar Hari Sudwidjanto mengatakan upaya polisi maksimal dalam menangani kasus pembunuhan tersebut. "Analisis dan evaluasi dipimpin Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Ajun Komisaris Besar Supriyadi selalu dilakukan setiap pukul 19.00 WIB," katanya.
Hari, yang juga merupakan ketua tim khusus yang dibentuk Polda Kalbar untuk mengungkap kasus pembunuhan Tari Arizona, mengatakan pihaknya tidak menggunakan asumsi dalam mengungkap kasus. "Harus ada alat bukti lebih dulu. Maka penetapan tersangka juga belum dilakukan," ujarnya.
ASEANTY PAHLEVI