TEMPO.CO, Jakarta - Teka-teki di balik kasus pembunuhan Tari Arizona akhirnya terungkap. Terkuaknya motif kematian pegawai Pengadilan Tinggi Pontianak itu setelah aparat gabungan Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menangkap tersangka Suhardi alias Rudi, Minggu malam, 22 Maret 2015, di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto akan mengumumkan motif pembunuhan perempuan 25 tahun itu. "Untuk jelasnya akan saya paparkan dalam jumpa pers siang ini," kata Arief di kantornya, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin, 23 Maret 2015.
Sumber Tempo yang terlibat dalam perburuan tersangka itu mengungkapkan, seperti yang dikatakan Rudi kepada penyidik, ia merasa sakit hati lantaran dimaki-maki oleh Tari, janda beranak satu itu. Selasa siang, 10 Maret 2015, Rudi datang ke rumah Tari mengantarkan sepeda motor yang selesai dicuci. "Pintu lama dibuka, tersangka menggedor pintu cukup lama," kata sumber tersebut.
Tari yang saat itu tengah berganti baju di dalam kamar tidak serta-merta membukakan pintu. Karena diburu waktu, Rudi langsung masuk ke rumah korban. Korban tengah berbusana minim saat menjumpai Rudi. Karena terkejut ada orang asing di rumahnya, Tari marah. "Korban sempat menampar tersangka dan memaki-maki. Karena emosi, tersangka membalas pukulan korban," ujarnya.
Tari sempat lari menghindari kejaran Rudi. Namun tersangka terus mengejar. Menurut sumber itu lagi, setelah Tari terkejar, Rudi memukul balok kayu ke kepala Tari. "Tak hanya itu, potongan aluminium bekas jemuran pun disabetkan ke tubuh korban," tuturnya. Tari akhirnya ditemukan tewas dengan tengkorak nyaris remuk berlumuran darah pada pukul 07.24, Rabu, 11 Maret 2015. Tubuhnya tertelungkup di ruang tamu nyaris tanpa busana.
ASEANTY PAHLEVI