TEMPO.CO, Jakarta - Minuman keras oplosan kembali menelan korban. Dua warga Kampung Sekarwangi, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tewas saat pesta minuman keras. Adapun satu orang masih dirawat.
Kedua korban tewas adalah Feri Wijaya, 35 tahun, dan Indra, 25 tahun. Mereka tewas pada Selasa, 24 Maret 2015. Sedangkan korban lainnya, Royandi, masih dirawat di RSUD Sekarwangi.
Peristiwa ini terjadi pada Senin, 23 Maret 2015, sekitar pukul 14.00. Mereka diduga menggelar pesta miras oplosan pada Sabtu malam, 21 Maret 2015.
Bagian Hubungan Masyarakat RSUD Sekarwangi, Ramdansyah, membenarkan bertambahnya korban meninggal dunia diduga menenggak miras oplosan. Korban sempat ditangani tim medis, tapi nyawanya tak bisa tertolong.
"Korban atas nama Indra meninggal dunia sekitar pukul 02.00. Jasadnya langsung dibawa pihak keluarga. Korban meninggal dunia diduga akibat mengkonsumsi miras oplosan jadi dua orang," kata Ramdansyah di Sukabumi, Selasa, 24 Maret 2015.
Saat ini korban yang masih dalam perawatan medis adalah Royandi. Dia merupakan seorang petugas yang biasa diperbantukan di RSUD Sekarwangi. "Royandi masih warga sekitar RSUD Sekarwangi. Kondisinya saat ini berangsur pulih," dia menerangkan.
Royandi mengaku tak mengetahui persis jenis miras yang dikonsumsinya beramai-ramai itu. Dia berdalih, saat datang ke rumah Feri di Kampung Sekarwangi, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, miras oplosan itu sudah tersedia di dalam teko.
"Saya tak tahu persis. Katanya Mansion dicampur minuman berenergi. Saat datang, saya hanya disuruh minum. Lalu saya main PS (Playstation), kemudian tidur," kata Royandi.
Royandi merasa mual dan pusing pada Minggu, 22 Maret 2015, saat bangun tidur. Matanya berkunang-kunang, tapi tidak muntah. "Kalau muntah mah belum, cuma pusing dan mual. Setelah minum air kelapa, baru saya muntah. Salahnya waktu itu tak langsung ke rumah sakit," tuturnya.
Royandi dibawa ke RSUD Cibadak dalam kondisi cukup kritis. Namun, setelah mendapatkan penanganan medis, kondisi Royandi saat ini berangsur membaik. "Hanya mata yang agak buram kalau melihat. Tak begitu jelas. Napas juga masih terasa sesak. Kalau ngobrol terlalu lama terasa sakit," ujarnya.
Kepala Kepolisian Sektor Cibadak Komisaris Undang Deddy membenarkan bertambahnya korban tewas diduga akibat mengkonsumsi miras oplosan. Korban meninggal pertama, yakni Feri Wijaya, pada Senin, 23 Maret, dan Indra pada Selasa, 24 Maret 2015, sekitar pukul 02.00. "Keduanya meninggal dunia dalam penanganan tim dokter RSUD Sekarwangi," kata Undang.
DEDEN ABDUL AZIZ