TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan pesawat Airbus tipe A320 memiliki sistem pengaman berlapis. Sistem ini, kata dia, mampu menangkal kejadian ekstrem yang dialami pesawat.
"Misalnya dalam kondisi tiba-tiba pesawat menukik sangat tajam dan sangat mendadak, maka sistem akan menstabilkan pesawat sendiri secara otomatis," kata Alvin kepada Tempo, Selasa, 24 Maret 2015.
Menurut dia, kecelakaan Airbus ini kecil hubungannya dengan teknologi yang digunakan. Angka kejadian kecelakaan Airbus dan Boeing terlihat lebih besar, katanya, karena yang paling sering dipakai dunia penerbangan ya memang dua jenis ini. Dengan begitu, ujarnya, asumsi pesawat Airbus kerap jatuh tak dapat dijadikan dasar argumentasi.
Pesawat penumpang milik maskapai penerbangan Jerman, Germanwings, jatuh di Prancis pada Selasa, 24 Maret 2015, pukul 11.20 pagi. Pesawat Airbus 320 ini sedang dalam perjalanan dari Barcelona menuju Dusseldorf.
Alvin menjelaskan perbandingan mendasar antara Airbus dan Boeing. Sistem kendali Airbus sudah 100 persen elektronik sementara Boeing menggunakan perpaduan antara mekanik dan elektronik.
Dari bentuk kendali, Airbus lebih memilih bentuk kendali stick yang bentuknya mirip joystick game. Sementara Boeing memilih bentuk kendali seperti setir mobil.
Perbedaan standar tersebut, Alvin menuturkan, tak berpengaruh pada sistem keamanan. "Itu hanya perbedaan filosofi saja," kata Alvin yang pernah menjadi anggota DPR. Dia menyebut keunggulan desain Airbus adalah bentuknya yang jauh lebih aerodinamis sehingga lebih hemat bahan bakar dibandingkan pesaingnya.
DINI PRAMITA | GUARDIAN | INDEPENDENT | NBC NEWS