TEMPO.CO, California - European Space Agency (ESA) melaporkan salah satu gletser terbesar di Antartika Barat beregerak sejauh 100 meter dalam waktu kurang dua pekan pada bulan ini.
Dua gambar satelit dari Sentinel-1A milik ESA yang diambil pada 3 dan 15 Maret 2015 mengungkap salah satu bagian Gletser Pine Island mengambang dan berjalan cepat ke arah laut. Pergeseran ke laut ini memang khas Gletser Pine Island. Tiap tahunnya, gletser ini mengalir sejauh 4000 meter.
"Tapi pergerakannya tidak begitu cepat," kata Eric Rignot, seorang pengamat Pine Island dari University of California, Irvine dan NASA Jet Propulsion Laboratory, seperti dikutip dari Live Science, Jumat 27 Maret 2015.
Rignot mengatakan, Gletser Pine Island memang salah satu wilayah yang paling cepat berubah di Antartika Barat. Dalam beberapa dekade terakhir, sungai es purba mencair dengan cepat dan semakin tipis.
Landasan batas gletser-zona es semakin bergerak dan mendekati laut. "Juga telah surut seluas 30 kilometer." Banyak studi menunjukkan bahwa perubahan ini disebabkan arus hangat laut bawah.
Para ilmuwan menggunakan satelit untuk memantau aliran pergerakan es. Gambar radar ini berfungsi untuk mengukur perubahan sekecil apapun dalam permukaan bumi. Gambar satelit mampu melihat perubahan sampai ukuran 5 milimeter.
Dengan luasan 175 ribu kilometer persegi, Gletser Pine Island mengaliri 10 persen wilayah Antartika Barat. Pergerakan gunung es paling besar terjadi pada Juli 2013. Pergerakan bongkah es raksasa itu merupakan bagian dari siklus alami gletser.
LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB