TEMPO.CO, Dusseldorf -- Kopilot Andreas Lubitz, yang mengendalikan pesawat Germanwings yang jatuh di Pegunungan Alpen, 24 Maret lalu, ternyata menderita sakit dan pernah mengalami depresi. Hal ini terungkap dari sobekan surat sakit yang ditemukan di rumahnya di Dusseldorf, Jerman, pada Jumat, 27 Maret.
Polisi Jerman juga sudah menyita barang-barang milik kopilot yang diduga dengan sengaja menabrakkan pesawat yang mengangkut 150 penumpang dan awak itu. Data dari rekaman di kokpit menunjukkan Andreas Lubitz secara sengaja menurunkan ketinggian pesawat. Ketika itu, pintu ruang kendali pesawat atau kokpit dikunci sehingga kapten pilot tidak dapat masuk.
Sejauh ini jaksa Dusseldorf belum menemukan bukti tentang motif politik maupun agama di balik aksinya serta tidak ditemukan pesan bunuh diri. Sejumlah media Jerman melaporkan berdasarkan dokumen otoritas penerbangan, Lubitz menderita depresi dan membutuhkan pemeriksaan berkelanjutan.
Lubitz bahkan pernah dihentikan dari pelatihan pilot karena menderita depresi pada 2009. Tapi pada 2013, ia dinyatakan layak untuk menerbangkan pesawat. Hanya, dalam catatan medis terungkap, Lubitz memerlukan pengujian kesehatan secara teratur.
BBC | DAILYMAIL