TEMPO.CO, Lausanne - Menggunakan data dari Teleskop Hubble Space NASA-ESA dan Chandra X-ray observatory, para astronom mempelajari bagaimana perilaku materi gelap dalam kelompok galaksi saat dua atau lebih galaksi bertabrakan. Hasilnya, seperti diterbitkan dalam jurnal Science edisi 27 Maret 2015, ternyata materi gelap berinteraksi dengan sesama materi gelap, bahkan sulit untuk menebak apa yang dilakukan materi gelap.
Hingga saat ini, materi gelap masih menjadi misteri alam semesta. Para astronom menduga materi gelap terhampar lebih banyak daripada materi yang terlihat.
Tapi, masih sulit untuk membuktikan anggapan tersebut. Sebab, materi gelap sama sekali tidak mengeluarkan, bahkan menyerap cahaya yang ada sehingga aktivitasnya sulit diamati. Materi gelap hanya bisa dilihat melalui efek gravitasi pada alam semesta.
Untuk menjawab misteri materi gelap tersebut, gabungan peneliti astrofisika mengamati kegiatan alam semesta tersebut. Tabrakan antar galaksi, misalnya, biasanya melibatkan materi gelap dalam jumlah besar. Materi gelap akan terlihat dari efek tabrakan galaksi.