TEMPO.CO, Jakarta - Lima hari setelah pesawat Germanwings 4U 9525 jatuh di Pegunungan Alpen, Prancis, tim evakuasi telah mengumpulkan 78 DNA korban. Namun tim investigasi membantah laporan media Jerman bahwa bagian tubuh kopilot Andreas Lubitz telah diidentifikasi.
Tim evakuasi sejauh ini hanya bisa menjamah lokasi dengan berjalan kaki atau menggunakan helikopter. Mereka masih terus melanjutkan pencarian bagian tubuh korban dan pesawat, termasuk perekam data penerbangan yang belum ditemukan.
Jaksa dari Marseille, Brice Robin, mengatakan saat ini sedang dibangun akses jalan menuju area terpencil tersebut. Akses tersebut akan meringankan pekerjaan tim evakuasi. "Ditargetkan akan rampung Senin malam," kata Robin.
Keluarga dan rekan korban juga masih berada di sekitar lokasi jatuhnya pesawat. Salah satunya Ippei Yamanaka. Rekan kerja Junichi Sato, salah satu korban insiden ini, tersebut mengatakan istri Sato masih belum percaya dengan tragedi ini.
"Saya masih merasa suami saya tengah bertugas luar kota dan belum kembali," kata Yamanaka menirukan istri Sato kepada AP.
Sebelumnya diberitakan perekam suara kokpit mengisyaratkan adanya kesengajaan untuk menjatuhkan pesawat oleh kopilot Lubitz. Bahkan sebuah transkrip yang bocor ke media Jerman menggambarkan adanya suasana hiruk-pikuk pada menit-menit akhir sebelum pesawat itu jatuh.
Transkrip itu juga menjelaskan bahwa pilot terkunci di luar kokpit dan berteriak. "Buka pintu, sialan!" kata kapten pilot, Patrick Sondheimer, seperti dikutip dari BBC, Senin, 30 Maret 2015.
Pesawat Germanwings Airbus 320 rute Barcelona, Spanyol-Dusseldorf, Jerman, jatuh di Pegunungan Alpen pada Selasa, 24 Maret 2015. Germanwings menabrak Pegunungan Alpen. Dalam insiden ini diperkirakan 150 orang tewas.
BBC | FAIZ NASHRILLAH