Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Heboh Warteg: Inilah Rahasia Sukses Warung Si Cantik Sasa  

image-gnews
Sasa saat menyiapkan makanan untuk pelanggan warteg, Majalengka, Jawa Barat. Minggu 1 Februari 2015. Sasa dengan wajah cantik yang tak canggung menjadi pelayan warteg ini, langsung menjadi perbincangan dimedia sosial dan sempat masuk di beberapa program televisi. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Sasa saat menyiapkan makanan untuk pelanggan warteg, Majalengka, Jawa Barat. Minggu 1 Februari 2015. Sasa dengan wajah cantik yang tak canggung menjadi pelayan warteg ini, langsung menjadi perbincangan dimedia sosial dan sempat masuk di beberapa program televisi. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.COJakarta - Keberhasilan Sasa Darfika, 21 tahun, yang bekerja di warung Tegal (warteg) milik orang tuanya di sisi Jalan Parapatan Raya, Majalengka, menjadi sorotan publik. Warteg yang buka setiap hari selama 24 jam itu rata-rata melayani 300 orang lebih setiap hari. Sebulan dua kali, Sasa sanggup membeli barang seharga total Rp 1,5-2 juta lebih dari usahanya itu.

Bagaimana rahasia sukses mengelola warteg? Pengurus Paguyuban Warung Tegal, Arief Muktiono, mengatakan, pada dasarnya, untuk menarik pembeli, pengusaha warteg tak perlu merenovasi kiosnya. Menurut dia, warteg ialah representasi warung makan untuk masyarakat kelas bawah.

"Warteg itu sudah menggambarkan segmen pengunjungnya," ujar Arief ketika dihubungi Tempo, Senin, 30 Maret 2015.

Arief mencontohkan, ada sebuah warteg di kawasan Pulogebang, Jakarta Timur, yang memiliki kios dengan bangunan mentereng tapi justru sepi pembeli. Dia mengatakan sepinya pembeli di warteg tersebut lantaran banyak sopir, kernet, dan buruh pabrik yang khawatir jika makan di sana akan dikenai tarif tinggi.

Arief menjelaskan, jika pengusaha warteg mampu membangun rumah mewah di kampung halamannya, seharusnya bukan hal yang sulit bagi pemilik warteg untuk merenovasi kiosnya. Namun hal itu, kata dia, tak dilakukan karena mereka takut tak ada yang beli.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arief berujar, keberadaan warteg di Jakarta akan selalu diminati karena jumlah masyarakat kelas bawah lebih besar dibandingkan dengan masyarakat kelas menengah ke atas. Menurut dia, jangan membandingkan warteg di Jakarta dengan warteg di Majalengka, Jawa Barat, yang memiliki pelayan cantik bernama Sasa Darfika.

"Mungkin warteg di Majalengka bisa ramai karena ada pelayan cantiknya, namun di Jakarta warteg sudah sangat tersegmen," ujarnya.

Adapun popularitas Sasa sebagai gadis pelayan cantik mendongkrak penghasilan warteg orang tuanya di sisi Jalan Parapatan Raya, Majalengka, Jawa Barat. "Sebulan ini omzet naik sekitar 30 persen," kata orang tua Sasa, Darpi. 

GANGSAR PARIKESIT | ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM


Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Dua anggota WeWork bermain pingpong di depan area laundry umum di gedung WeLive, Manhattan. Caitlin Ochs / Bloomberg
Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.


Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu. TEMPO/Agung Pambudhy
Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.


Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Ilustrasi bisnis titip menitip. Insideretail.ph
Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.


Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Kue Korea (Bisnis.com)
Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.


Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Warga memilih gantungan kunci bergambar logo Muhammadiyah yang di jual di Bazar Muktamar Muhammadiyah di Kawasan Mounmen Mandala Makassar, 2 Agustus 2015. Pernak-pernik yang dijual yakni kaos, Pin, Gantungan kunci, mug, dan berbagai produk kerajinan tangan lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.


Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Aktor Baim Wong saat menghadiri premier film
Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay


Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dhini Aminarti dan suaminya, Dimas Seto. Instagram.com
Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.


Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Wulan Martha Tilaar. Tempo/Hadriany Puji
Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis


Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Ilustrasi kegiatan voluntourism, bersama Nila Tanzil dan penari Caci Dance. Travelsparks.co
Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?