TEMPO.CO, Ankara - Mati lisrik di Turki menyebabkan kekacauan di sejumlah kota. Menurut pejabat setempat, peristiwa ini juga menimbulkan layanan angkutan kereta api dan penerbangan terganggu.
Sejumlah jejaring media sosial di Turki menyebutkan, pemadaman listrik yang berlangsung pada Selasa, 31 Maret 2015, itu membuat layanan angkutan Metro di Istanbul dan jalur kereta menuju ibu kota Ankara, serta jadwal penerbangan kacau.
Pejabat berwenang membenarkan bahwa telah terjadi kesalahan pada jaringan transmisi tenaga listrik di Turki menyebabkan listrik padam. Saat ini, tulis kantor berita Associated Press, perusahaan listrik Turki sedang melakukan perbaikan.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan, seluruh penyebab listrik padam akan diselidiki dan tidak menutup kemungkinan ada sabotase, tetapi masalah jalur transmisi sepertinya menjadi alasan yang paling masuk akal.
"Target utama kami sekarang adalah memperbaiki jaringan kerja. Ini bukanlah insiden yang berlangsung secara rutin," kata Menteri Energi Taner Yildiz saat dalam perjalanan ke Bratislava melalui siaran televisi.
Menjawab pertanyaan wartawan soal kemungkinan serangan teroris, dia menjawab, "Ada atau tidak serangan teroris, saya belum bisa mengatakan sekarang ini." Yildiz melanjutkan, "Listrik padam terjadi pada pukul 10.36 pagi."
Stasiun televisi NTV melaporkan, mati listrik terjadi di 40 dari 801 provinsi yang ada di Turki. Puluhan kota lumpuh akibat listrik padam termasuk Kota Hatay dekat perbatasan Suriah dan Samsun di pantai Laut Hitam Turki.
Konsumsi listrik di Turki meningkat tajam dalam beberapa tahun ini. Hal itu sebagai dampak dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk di negeri itu. Fakta tersebut memaksa pemerintah harus melakukan investasi besar-besaran terhadap energi dan impor gas alam yang menjadi sumber terbesar untuk pembangkit listrik.
"Mati listrik di Turki ini merupakan peristiwa terbesar selama 15 tahun," kata pejabat di Kementerian Energi kepada koran Hurriyet.
AL JAZEERA | CHOIRUL