TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah baru saja menaikkan harga bahan bakar minyak pada 28 Maret lalu. Kenaikan harga BBM ini dinilai pada akhirnya akan berpengaruh pula pada tarif dasar listrik (TDL) yang sudah diisukan akan naik.
Direktur PT PLN (Persero) Bidang Pengadaan dan Energi Primer Amin Subekti berujar, sebelumnya, PLN sudah berencana akan menaikkan tarif, tapi terus ditunda hingga Mei mendatang. Amin enggan mengomentari apakah kenaikan harga BBM ini akan mempengaruhi perubahan tarif mendatang. "Lihat saja nanti," katanya di kantornya Rabu, 1 April 2014.
Menurut Amin, saat ini PLN juga masih menanggung rugi kurs akibat rupiah loyo. Saat menyusun anggaran, PLN menggunakan asumsi Rp 12.500 per dolar Amerika Serikat. Namun, hingga saat ini, dolar berkisar pada angka Rp 13 ribu. Amin pun mengaku belum bisa memberi prediksi kerugian, karena penghitungan baru dilakukan akhir 2015.
Meski banyak yang berspekulasi biaya produksi akan naik, PLN justru mengatakan sebaliknya. "Kami kok malah dalam posisi bagus," ucap Amin.
Amin menjelaskan musababnya. Menurut dia, meski pemerintah menaikkan harga BBM dalam negeri, harga minyak mentah internasional (ICP) justru jauh lebih rendah dibanding tahun lalu. Tercatat, dari rata-rata US$ 110 dolar per barel, harga BBM menurun hingga US$ 50-60 pada 2015. Selain itu, tutur Amin, nominal kenaikan harga BBM yang hanya sebesar Rp 500 per liter pun terbilang tak signifikan.
URSULA FLORENE SONIA