TEMPO.CO, Jakarta - Setelah lebih dari seratus tahun hidup dengan mobil, beberapa kota secara perlahan mulai menyadari bahwa mobil tidak memberi banyak bantuan dalam konteks perkotaan. Hal ini tidak hanya asap atau kematian akibat kecelakaan lalu lintas di kota, mobil bahkan bukan cara mudah untuk mencapai tujuan.
Sekarang semakin banyak kota yang menyingkirkan mobil di lingkungan tertentu melalui denda, desain yang lebih baik, aplikasi baru, dan, dalam kasus Milan, bahkan membayar warganya untuk meninggalkan mobil mereka untuk diparkir di rumah dan naik kereta api sebagai gantinya.
Berikut adalah beberapa kota besar yang mulai membebaskan mobil dari jalanannya
1. Madrid
Madrid, ibu kota Spanyol, telah melarang sebagian besar lalu lintas dari jalan-jalan kota tertentu, dan bulan ini, zona bebas mobil akan semakin bertambah. Sekitar 24 dari jalan-jalan tersibuk di kota akan didesain ulang untuk pejalan kaki. Mobil yang menyebabkan polusi di kota harus membayar lebih untuk pengelolaan taman.
2. Paris
Pada tahun 2020, wali kota Paris, Prancis, berencana untuk melipatgandakan jumlah jalur sepeda di kota, melarang mobil diesel, dan membatasi jalan tol tertentu untuk mobil listrik dan kendaraan ultra-rendah-emisi lainnya. Jumlah pengemudi di kota ini sudah mulai turun. Pada tahun 2001, 40 persen dari warga Paris tidak memiliki mobil. Persentase itu sekarang meningkat menjadi 60 persen.
3. Chengdu
Sebuah kota satelit baru yang direncanakan di barat daya Cina bisa menjadi model untuk pinggiran kota modern: tata letak diatur tertata rapi, jalan-jalan yang dirancang sedemikian rupa sehingga setiap lokasi bisa ditempuh dengan 15 menit berjalan kaki.
Populasi yang diharapkan 80 ribu orang, sebagian besar akan bisa berjalan untuk bekerja di lingkungan setempat. Proyek ini awalnya direncanakan selesai pada tahun 2020, tapi mungkin tertunda-itu saat ini karena masalah zonasi.
4. Hamburg
Meskipun Hamburg, satu kota di Jerman, tidak berencana untuk melarang mobil dari pusat kota, tetapi kota ini akan dirancang sehingga lebih mudah untuk tidak berkendaraan. Sebuah "jaringan hijau," baru yang akan selesai dalam 15 sampai 20 tahun ke depan, akan menghubungkan taman di seluruh kota, sehingga memungkinkan untuk sepeda atau berjalan di mana saja. Jaringan akan mencakup 40 persen dari ruang kota.
5. Helsinki
Dalam rencana baru, memaparkan desain yang akan mengubah pinggiran kota di Finlandia ini menjadi tempat untuk mobil pribadi diparkir, sehingga masyarakat dapat berjalan kaki. Pusat kota akan diisi dengan angkutan umum. Sebuah aplikasi baru dalam pengujian sekarang memungkinkan warga bisa langsung memanggil penyewaan sepeda, mobil, atau taksi, atau menemukan bus terdekat atau kereta. Dalam satu dekade, kota berharap untuk membuatnya benar-benar tidak perlu untuk memiliki sebuah mobil.
6. Milan
Kota Milan, Italia, sedang menguji cara baru untuk mengurangi mobil pribadi dari pusat kota. Jika warga meninggalkan kendaraan mereka di rumah, mereka akan mendapatkan voucher angkutan umum gratis. Sebuah kotak yang tersambung ke Internet pada dashboard akan melacak lokasi mobil, sehingga tidak ada yang bisa menipu. Setiap hari mobil seseorang yang ditinggal di rumah, pihak berwenang akan mengirimkan voucher dengan nilai yang sama sebagai tiket di bus atau kereta api.
7. Copenhagen
Copenhagen, Denmark mulai memperkenalkan zona pejalan kaki pada tahun 1960 di pusat kota, dan zona bebas mobil perlahan-lahan tersebar di beberapa dekade kemudian. Kota ini sekarang memiliki lebih dari 200 km jalur sepeda, dengan membuat jalur superhighways sepeda baru yang sedang dikembangkan untuk mencapai pinggiran kota dan sekitarnya. Kota ini termasuk kota yang terendah tingkat kepemilikan mobil di Eropa.
FAST COMPANY.COM | YON DEMA