TEMPO.CO, Denpasar - Mengawali pelaksanaan Kongres IV PDI Perjuangan di Sanur, Bali, Rabu, 8 April 2015 malam ini, rencananya akan digelar pentas budaya di Hotel Grand Bali Beach. Sejumlah penampilan kesenian telah dipersiapkan, dari Paduan Suara Universitas Udayana, hingga musik sasando sumbangan dari delegasi Nusa Tenggara Timur.
Puncaknya adalah drama tari Bianglala Mahardika. Dramatari ini akan merangkum kisah perjuangan partai, khususnya ketokohan dari Bung Karno serta Megawati Soekarnoputri.
Ketua Panitia Kongres IV Wayan Koster menyatakan drama tari itu berkisah mengenai perjuangan Lembu Andini. Lembu ini merupakan kendaraan Dewa Syiwa yang diturunkan ke dunia untuk kesejahteraan umat manusia. Lembu ini kemudian diwujudkan dalam titisan manusia yang lahir dalam sebuah keluarga.
Hingga akhirnya pasangan itu melahirkan seorang anak perempuan dinamakan Andini yang sejak awal disayang dan dikasihi kedua orang tuanya yang seorang pejuang. Andini lalu tumbuh sebagai tokoh wanita yang punya keteguhan jiwa seorang pemimpin yang sejati dan berhasil mengalahkan bromocorah, ketidakadilan, hingga teror raksasa sang angkara murka. Perempuan tangguh itu berhasil mengalahkan kekacauan dan angkara murka di dunia dengan berbekal ideologi marheinisme dan ajaran Trisakti Bung Karno.
Pementasan yang disajikan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu melibatkan 150 orang seniman dari sekka gong, penabuh, dan penari serta ada tiga narator, yakni Kadek Suartaya, Kadek Widyana, dan Putri Suastini.
Dalam pentas ini juga akan disajikan sejumlah kuliner lokal khas Bali. Peserta Kongres yang diperkirakan mencapai sekitar 1.800 terdiri atas utusan DPD dan DPC diharapkan mendapat pengalaman kuliner yang berbeda. Menu andalan yang disajikan, antara lain Ayam Betutu Men Tempeh Gilimanuk, Srombotan dari Klungkung, dan Jukut Undis serta Sendang Lepet dari Buleleng.
Sementara itu, para peserta dan peninjau Kongres IV PDIP Bali dari berbagai daerah sudah mulai berdatangan. "Sesuai jadwal memang hari ini diharapkan peserta sudah tiba di Bali dan melakukan registrasi," ujar Sekretaris Panitia Kongres I Gusti Ngurah Jayanegara.
ROFIQI HASAN