TEMPO.CO, JAKARTA--Beecy Bikes & Beans di Jalan Raya Dharmawangsa, Jakarta Selatan, merupakan sebuah kafe yang mengusung konsep Beecy Trilogy: sepeda, kopi, dan sajian kuliner. Beecy memang membidik para pesepeda yang gemar bersepeda dari kafe ke kafe atau tempat sajian kuliner dengan sesama komunitas.
Boleh dibilang kedai kopi ini cukup unik. Di bawah anak tangga, terpajang sepeda lipat Dahon tipe The Hon Solo. Yang unik dari sepeda ini, fender-nya terbuat dari kayu. Di lantai dua terpajang pula Brompton M berwarna kuning keemasan. Ternyata sepeda lipat tersebut disepuh emas 22 karat. Sepeda yang merupakan ikon kafe itu memang menjadi favorit pengunjung Beecy.
Masih di lantai dua, terpampang pula sepeda lipat merek Peugeot tipe Cadre Allege keluaran 1978. Menurut Mada Mubina, Initiator dan Founder Beecy Bike & Beans, selain untuk menambah indah dekorasi ruangan, sepeda diharapkan dapat memancing rasa penasaran yang pada akhirnya membuat para pengunjung terpikat dan jatuh cinta pada gaya hidup bersepeda.
Saya memesan cappuccino. Saat diseruput, rasa kopi arabika lokal benar-benar terasa. ”Kami hanya memilih kopi-kopi arabika asal Nusantara, seperti dari Gayo, Mandailing, Toraja, Papua, Solok, Java Raung, Jampit, Petung, Flores Bajawa, Pangalengan, Garut, dan Sunda Gulali,” kata Mada.
Sebagai teman minum, saya memilih aglio olio. Menu yang tergolong dalam rumpun pasta seharga Rp 35 ribu ini diolah dengan menggunakan potongan daging sapi asap, irisan bawang putih, cabai rawit, dan potongan daun basil. Rasanya yang pedas sangatlah menyegarkan. Namun bisa juga Anda memesan yang tidak pedas.
Ada pula brooks grilled chicken. Sajian menu seharga Rp 35 ribu ini terdiri atas nasi putih, ayam panggang dengan saus barbeque, serta hiasan potongan tomat dan mentimun. Daging ayamnya benar-benar empuk.
Ubud chicken rice juga bisa jadi alternatif. Tampilan menu seharga Rp 35 ribu ini hampir sama dengan brooks grilled chicken. Bedanya, brooks grilled chicken memakai saus barbeque. Selain itu, potongan daging ayam pada menu ini ditaburi potongan cabai rawit merah, tomat, bawang putih, dan bawang merah.
Setidaknya ada tiga benang merah dari kafe yang mulai beroperasi pada 10 Oktober 2014 ini: sepeda, kopi, dan sajian kuliner. Konsep yang dinamakan Beecy Trilogy ini, menurut Mada, memang membidik para pesepeda yang menyukai bersepeda dari kafe ke kafe atau tempat sajian kuliner dengan sesama komunitas.
”Bahkan ada kebiasaan goweser untuk selalu mampir di kedai-kedai kopi yang berada di rute bersepeda sepanjang perjalanan untuk sekadar caffeine stop,” ujar Mada yang juga menjabat Ketua Sepeda Lipat Indonesia (Indonesia Folding Bike) itu. ”Semakin lengkap karena ditambah pula dengan menyediakan jasa perbaikan dan modifikasi sepeda,” katanya.
ANDRY TRIYANTO