TEMPO.CO, Bandung - Direktur Sumber Daya Manusia, Umum, dan Teknologi Informasi PT Kereta Api Indonesia, M Kuncoro Wibowo, mengatakan perusahaanya mencoba teknologi e-commerce berbasis CDN (content delivery network) untuk penjualan tiket kereta lewat sistem online.
"Baru tahun ini kami coba, setelah kejadian Lebaran kemarin website kami collapse," kata Kuncoro di Bandung, Jumat, 10 April 2015 jelang tengah malam.
Kuncoro mengungkapkan, sistem penjualan tiket online PT Kereta tahun lalu sempat jebol gara-gara diakses 9 juta hits atau kunjungan saat pemesanan tiket kereta Lebaran. "Problem kami tahun lalu semua masuk, tidak bisa ditampung oleh server. Akhirnya, kami pilih CDN," ujar dia. "Kami akan pakai seterusnya."
Menurut Kuncoro, teknologi e-commerce berbasis CDN itu cocok untuk menghadapi problem penjualan tiket PT Kereta Api. Saat pembukaan pemesanan tiket Lebaran misalnya, pukul 00.00 WIB kunjungan ke situs penjualan tiket online bisa membludak. "Kemarin kami pakai Load Balancer saja, akhirnya gak imbang," kata dia.
Kuncoro mengatakan, teknologi CDN yang juga digunakan oleh situs Facebook dan Twitter, dinilai cocok buat penyelesaian masalah yang dihadapi saat lonjakan pengunjung situs kereta saat pembukaan pemesanan tiket. "CDN itu melakukan distribusi hits, berapapun banyaknya yang masuk, bisa diterima," kata dia.
Dia mengklaim, dengan teknologi CDN itu, di atas kertas situs tiket online PT Kereta Api tidak bakal jebol kendati dikunjungi lebih dari 9 juta pembeli tiket sekaligus. Sistem itu juga memperlakuan semua pengunjng situs kereta api untuk membeli tiket online sama, lewat akses di rumah, hingga pembelian di minimarket. "Kita BUMN pertama yang menggunkaan aplikasi CDN di Indonesia," kata Kuncoro.
PT Kereta api menyisipkan belanja teknologi itu tahun ini yang menghabiskan dana hingga puluhan miliar rupiah. "Lumayan besar," kata dia. "Tiga tahun lalu mahal, tapi menurut kami sekarang murah."
Khusus antisipasi lonjakan penjualan tiket Lebaran online, PT Kereta Api juga menambah kapasitas bandwith dari 80 Mbps menjadi 120 Mbps. Petugasnya pun ditambah lima kali lipat jadi 50 orang yang menangani sistem penjualan tiket online, selain menambah kapasitas server menjadi tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu. "Bandwith ini cuma sementara, problemnya itu akses orang yang masuk gak ada tempat makanya kita implementasikan CDN," kata Kuncoro.
EVP Information System PT Kereta Api Indonesia, Mukti Jauhari, menjelaskan sistem CDN itu mengatur distribusi akses pengunjung ke server penjualan tiket online PT Kereta Api. Dia mencontohkan, saat pengunjung berniat membeli tiket online, sedikitnya ada 12 hits atau pilihan yang harus di isi sebelum bisa mendapat tanda booked tiket. "Dengan satu juta pengunjung saja itu ada 12 hits, yang masuk sekaligus. Itu yang bikin bobol," kata dia.
Tempo menyaksikan di layar sistem penjualan tiket online di kantor pusat PT Kereta Api saat pemesanan tiket kereta untuk pemberangkatan H-7, pada Sabtu, 11 April 2015, dibuka pukul 00.00 WIB langsung terjadi lonjakan pengakses. Mayoritas pengakses situs berasal dari DKI Jakarta dan sekitarnya.
Dalam lima menit misalnya bisa tembus 2 ribu pengakses pembeli tiket online KA Lebaran. Hanya dalam hitungan 5 menit misalnya, 845 kursi tiket KA Progo (Pasar Senen-Lempuyangan) langsung tandas. Lima menit selanjutnya disusul ludesnya semua kursi KA Kertajaya (Pasar Senen-Pasar Turi Surabaya) yang jumlahnya 844 tempat duduk.Tak hanya itu, 5 menit selanjutnya, 738 tiket KA Tawang Jaya (Semarang Poncol- Pasar Senen) ludes.
Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia Bambang Eko Martono mengatakan, penumpang kereta selama masa Lebaran tahun ini diperkirakan naik sekitar 3 persen. "Tahun lalu 5,5 juta penumpang, tahun ini 5,7 juta penumpang," kata dia di Bandung, Jumat, 10 April 2015, jelang tengah malam.
Bambang menambahkan, PT Kereta Api saat ini baru menjual tiket kereta reguler untuk angkutan Lebaran, selama 22 hari, yakni sepuluh hari sebelum dan sesudah hari Raya Lebaran yang diperkirakan jatuh pada 17-18 Juli 2015. "Itu hanya kereta reguler jarak sedang dan jauh, jumlah totalnya 88.676 seat yang dijual per hari," kata dia.
Menurut Bambang, jumlah kereta reguler saat ini naik 11 persen dibandingkan tahun lalu. Kapasitas angkut kereta reguler jarak jauh dan sedang tahun lalu hanya 79.654 temat duduk per hari. "Karena tahun ini ada penambahan kereta baru seperti Jayabaya, Kamandaka, dan Malioboro Ekspress," kata dia.
Bambang mengatakan, pemesanan tiket kereta Lebaran sejak H-10 sudah bisa dipesan sejak 8 April 2015. Saat ini sejumlah kereta bahkan sudah habis dipesan, di antarnaya KA Taksaka (Jakarta-Yoyakarta) serta KA Bangunkarta (Jakarta-Surabaya). "Tapi untuk kelas eksekutif, kalau bisnis dan komersial masih tersedia. Permintaan kereta tujuan Yogyakarta saat ini paling tinggi," kata dia.
AHMAD FIKRI