TEMPO.CO, Jakarta - Duel petinju Filipina, Manny Pacquiao, melawan Floyd Mayweather Jr asal Amerika Serikat sudah semakin dekat. Pertandingan yang disebut superfight ini akan digelar di MGM Grand Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, pada 2 Mei 2015.
Menjelang laga tersebut, kedua petinju ini sudah saling serang di luar ring. Pacquiao sesumbar memperingatkan lawannya bahwa “naluri pembunuh” telah kembali. “Saya sangat termotivasi. Inspirasi, tekad, dan naluri pembunuh kembali,” katanya seperti dikutip dalam laman Skysports, Kamis, 16 April 2015.
Pacquiao yang pernah menjadi juara tinju dunia pada delapan kelas berbeda mengaku siap bertanding maksimal. Berbeda dengan Mayweather, Pacquiao menilai bahwa tinju masih menjadi dunianya. Dia mengaku terus berlatih untuk mempersembahkan pertarungan yang menyenangkan dan tak mempersoalkan pendapatan dari hasil tarung tersebut.
“Saya ingin menikmati dan memberikan kehormatan untuk negara dan penggemar. Saya tidak ingin menjadi orang yang materialistis. Jika Anda berpikir seperti (Mayweather), Anda akan menjadi orang yang materialistis,” ujarnya.
Mayweather sebelumnya mengaku tak menikmati pertarungan yang akan dijalaninya. Menurut dia, duel yang akan dijalani dengan Pacquiao merupakan bisnis. “Dan ini adalah pekerjaan saya,” tuturnya. Menurut dia, pertarungannya dengan Pacquiao akan menjadi pertarungan yang menarik. “Gaya kami berbeda, saya bertarung dengan kecerdasan. Setiap langkah dihitung, setiap gerakan dipikirkan.”
Pertarungan kelas welter ini telah menjadi subyek dari negosiasi selama enam tahun. Tak hanya akan menjadi pertarungan paling menguntungkan, tapi akan menjadi arah untuk menentukan siapa pejuang terbesar pada zaman ini.
Ketika Mayweather-Pacquiao menandatangani kontrak akhir Februari lalu, Top Rank dan Mayweather Promotions menargetkan rekor pendapatan sebesar US$ 40 juta dengan penjualan tiket dari harga US$ 1.000 atau Rp 12,95 juta sampai US$ 5.000 atau Rp 64,77 juta.
SKY SPORTS | LA TIMES | TELEGRAPH | ANGGA