TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono belum memutuskan sikap ihwal dukungan sejumlah kader di daerah agar ia maju kembali memimpin Demokrat lima tahun ke depan. Pemilihan ketua umum dilakukan dalam kongres yang rencananya berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, 11-13 Mei 2015.
"Menyangkut keinginan kader Demokrat di seluruh Indonesia, mungkin sebagian publik sudah mengikutinya, tapi biarlah itu berproses secara baik," kata SBY seusai menghadiri silaturahmi Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator partainya di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis malam, 16 April 2015.
SBY mengatakan tak boleh ada paksaan dan tekanan terhadap para kader untuk memilih tokoh tertentu menjadi ketua umum. "Kalau ada aspirasi, biarkan aspirasi itu murni," ujar SBY. Menurut SBY, selama sepuluh tahun memimpin Indonesia, ia mengklaim tidak pernah merekayasa dan memaksa rakyat.
"Biarlah demokrasi hidup. Biarlah hidup apa kehendak dan pikiran rakyat. Itulah penghormatan kita kepada demokrasi," ujar SBY. Ia meminta semua pihak bersabar ihwal keputusannya terkait dengan dukungan kader di daerah. "Kami lihat apa yang akan disampaikan para kader. Kalau itu menyangkut saya, lihat apa yang harus saya sampaikan nanti pada saatnya."
PRIHANDOKO