TEMPO.CO , Banyuwangi: Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, enggan berpanjang-lebar mengomentari isu pernikahan siri dengan artis Ayu Azhari. Menurutnya isu tersebut hanya bagian dari dinamika politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah, Desember mendatang. "Saya tidak mau merespons," kata dia kepada wartawan, Kamis 16 April 2015.
Menurut Azwar, dinamika menjelang Pilkada seperti itu kerap terjadi. Dia menganggap, isu tersebut hanya persoalan kecil dibandingkan permasalahan Banyuwangi lainnya yang lebih besar. "Itu terlalu kecil," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini
Bupati Azwar mengumpulkan seluruh tokoh agama dan masyarakat di Pendopo Kabupaten Sabha Swagata, Kamis sore 16 April 2015. Dalam pertemuan bertajuk 'Evaluasi Kondisi Banyuwangi' itu, para tokoh meminta Bupati Azwar tidak terlalu mempedulikan isu-isu yang menyerangnya menjelang Pilkada.
Seperti yang disampaikan Sunardi, pengurus Perhimpunan Hindu Dharma Indonesia. "Kalau ada isu-isu didiamkan saja. Isu tersebut hanya untuk menjegal karena takut berhadapan dengan Bapak dalam Pilkada nanti," katanya.
Bupati Azwar membantah bila acara itu dilaksanakan untuk menepis isu pernikahannya dengan Ayu Azhari maupun antisipasi jelang pilkada itu. Menurutnya, pertemuan dirancangnya sebagai bagian dari upayanya meminta masukan masyarakat sebelum penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) tahunan dan LKPJ lima tahunan.
"Mereka sudah memberi saya support besar untuk kondusivitas kondisi di Banyuwangi," katanya.
Sebelumnya, sebuah media lokal Banyuwangi memberitakan bahwa Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menikah siri dengan Ayu Azhari. Artis berusia 45 tahun dan telah menikah tiga kali itu kepada Tempo tidak membenarkan pun membantahnya. "No comment," kata dia ketika dihubungi pada Rabu, 8 April 2015.
Isu pernikahan ini mencuat ke media, setelah rencana film yang digagas Ayu Azhari berjudul 'Barong Gandrung' gagal mendapatkan pembiayaan dari Pemerintah Daerah Banyuwangi. Dia yang sebelumnya juga telah terlibat dalam beberapa agenda di Banyuwangi itu datang dan berkeluh kesah di kantor DPRD pada awal Maret lalu.
Menurutnya, dia sudah berinvestasi banyak untuk membiayai pembuatan film itu. "Tapi tiba-tiba saya tidak bisa menghubungi bupati," kata perempuan bernama asli Siti Khadijah itu.
IKA NINGTYAS