TEMPO.CO, Jakarta - Camat Tebet, Mahludin, mengatakan rumah di wilayah Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, memang banyak digunakan sebagai kos-kosan dan rumah sewaan.
Berdasarkan data yang dimilikinya, hingga April 2015 terdapat 652 rumah kos dan 147 rumah yang disewakan atau dikontrakkan. "Total jumlah kamar kos di wilayah Tebet ada 2915 kamar," kata Mahludin, Camat Tebet, ketika ditemui di kantornya, Jumat, 17 April 2015.
Ia mengatakan jumlah yang dimilikinya tersebut merupakan rumah kos dan rumah kontrakan yang terdata memiliki izin. Namun masih banyak lagi rumah kos dan rumah sewa yang tidak memiliki izin.
Mahludin menjelaskan rumah kos di wilayah Kecamatan Tebet tersebar di tujuh kelurahan. Jumlah rumah kos terbanyak terdapat di Kelurahan Bukit Duri yang tercatat memiliki 331 rumah kos yang terdiri atas 1412 kamar. Sedangkan wilayah Kelurahan Manggarai Selatan tercatat memiliki 143 rumah kos dengan jumlah kamar sebanyak 554 unit.
Lalu Kelurahan Tebet Timur tercatat memiliki 103 rumah kos dengan 214 unit kamar. Kelurahan Tebet Barat tercatat memiliki 44 rumah kos yang terdiri dari 345 kamar. Juga Kelurahan Manggarai dengan jumlah 16 kamar yang terdiri dari 162 kamar kos. Sedangkan wilayah Kebon Baru tercatat memiliki 15 rumah kos dengan jumlah kamar 228.
Mahludin mengaku sulit mendata identitas warga penyewa kos dan penyewa rumah karena RT setempat tidak cukup baik bekerja sama. "Kesulitan kami di RT. Warga sudah dimintakan untuk didata, tapi RT tidak menyerahkan," kata Mahludin.
Ia mengatakan dua pekan sebelum Deudeuh Alfisahrin, 26 tahun, terbunuh di kamar kos Jalan Tebet Utara 1 No 15c, pihaknya pernah menggelar pendataan warga. Pendataan ini dilakukan berkenaan penertiban penggunaan narkotik dan kekhawatiran aliran radikal ISIS.
MAYA NAWANGWULAN