TEMPO.CO, Bagdad - Sebuah ledakan pada Jumat, 17 April 2015 melanda sebuah wilayah dekat konsulat Amerika Serikat di Irbil, ibu kota wilayah Kurdi, Irak. Polisi mengatakan setidaknya empat orang tewas dan 18 orang terluka dalam serangan itu. Mereka belum mengkonfirmasi kewarganegaraan dari para korban yang tewas.
Menurut sejumlah akun Twitter yang berhubungan dengan kelompok teror, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom mobil itu. Konsulat AS adalah sasaran serangan itu, kata ISIS.
Ledakan tampaknya dilakukan seorang pembom bunuh diri, tapi tidak jelas persis apa yang menjadi target serangan. Ada beberapa restoran populer dan pos pemeriksaan keamanan yang berdekatan dengan konsulat tersebut.
Tingkat kerusakan konsulat belum dipastikan, tapi kerusakan yang disebabkan oleh ledakan ditunjukkan dengan jelas dalam deretan kafe dan bistro di seberang jalan.
"Saya tidak punya laporan mengenai korban dari militer AS," kata seorang juru bicara militer Komando Pusat Amerika Serikat (Centcom) yang bertanggung jawab atas operasi di Irak, seperti dikutip The Daily Beast pada Jumat, 17 April 2015.
CNN | THE DAILY BEAST | YON DEMA