TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Tangerang memperbanyak akses jalan alternatif untuk memecah kemacetan lalu lintas di jalan protokol. Selain membangun jalan baru, Pemkot menambah kapasitas jalan yang sudah ada.
Jalan arteri yang sedang disiapkan di antaranya Jalan STA 11 yang membelah Kecamatan Karang Tengah melalui Perumahan Metro Permata di Kecamatan Karang Tengah dan Green Lake, yang ada di Kecamatan Cipondoh.
Jalur sepanjang 15 kilometer tersebut juga merupakan jalan arteri sekunder atau non-tol dengan rute dari Rest Area Jalan Tol Karang Tengah melintasi perumahan Green Lake menuju Jalan Daan Mogot hingga Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan pihaknya menargetkan pembangunan Jalan STA 11 rampung dan bisa dioperasikan akhir tahun ini. "Kalau sudah jadi, masyarakat bisa ke luar Tol Alam Sutera terus bisa ke Bandara, enggak usah muter-muter," ujar Arief, Ahad, 19 April 2015.
Arief mengatakan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, selain memenuhi kebutuhan dasar masyarakat juga untuk mengurai volume kendaraan agar tidak terfokus pada jalan-jalan yang sudah ada selama ini. "Perbaikan dan penambahan ruang jalan akan terus ditingkatkan, sehingga kemacetan di jalan-jalan utama semakin berkurang," kata Arief.
Selain STA 11, jalan yang dibangun dari Perumahan Modernland menuju Banjar Wijaya adalah jalan alternatif untuk mengurai kemacetan, khususnya di Jalan Hasyim Ashari. Akses baru ini nantinya bisa dimanfaatkan pengguna jalan dari Jakarta ke Bandara Soekarno-Hatta dan sebaliknya tanpa melalui jalan tol.
Selain membangun jalan baru, Kota Tangerang juga menambah kapasitas jalan ke Bandara Soekarno-Hatta yang sudah ada dengan melebarkan jalur arteri Garuda-Juanda. Sepanjang 400 meter jalur ini diperlebar 15 meter agar visit ratio jalan berimbang. Visit ratio jalan di Kota Tangerang sudah mencapai 0,82. Artinya, dari 100 persen kapasitas jalan, 80 persen sudah terisi.
Menurut Wali Kota Arief, dengan memperbanyak akses jalan, Kota Tangerang telah menambah ruang dan kapasitas jalan sehingga volume kendaraan dan kapasitas jalan bisa berimbang.
Penambahan akses ke Bandara Soekarno-Hatta, seperti dituturkan Arief, sangat diperlukan karena terkait dengan rencana perluasan dan penambahan kapasitas bandara tersebut. Tak pelak, dengan adanya Bandara Soekarno-Hatta juga, Kota Tangerang menjadi pintu gerbang masuknya masyarakat, baik domestik maupun internasional.
Karena itu, semakin banyak alternatif jalan yang terkoneksi dengan jalan-jalan utama maka sistem moda transportasi umum makin terintegrasi. "Kami ingin memberi rasa nyaman kepada masyarakat dalam menjalankan aktivitas, tak terkecuali kepada para investor. Banyak jalan banyak rezeki bagi warga Kota Tangerang," ucap Arief seraya terkekeh.
AYU CIPTA