TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat sepak bola, Tondo Widodo, mengapresiasi langkah berani yang diambil Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Menurut dia, keputusan itu akan menjadi awal perubahan sepak bola Indonesia menuju perbaikan.
"Saya kira, kita harus angkat topi pada Menpora. Ini awal akan terjadinya perubahan sepak bola Indonesia," ujar Tondo saat dihubungi, Sabtu, 18 April 2015.
Tondo, yang merupakan mantan pengurus PSSI era Agum Gumelar dan awal kepemimpinan Djohar Arifin Husin, menilai PSSI sudah jelas-jelas melakukan pembangkangan dengan tidak merespons tiga surat teguran dari Menteri. Apa yang dilakukan Menteri menunjukkan konsistensinya. "Diperingatkan tiga kali tidak digubris, disanksi," katanya.
Langkah Menteri Imam tersebut menunjukkan keseriusannya memulai babak baru dalam sepak bola Indonesia. Jika Imam Nahrawi konsisten, Tondo berkeyakinan prestasi sepak bola Indonesia bisa ditingkatkan.
Untuk SEA Games 2015 yang bakal digelar di Singapura kurang dari dua bulan lagi, Tondo mengatakan, sebaiknya diambil alih Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) agar persiapan bisa tetap dijalankan.
Dalam surat keputusannya membekukan PSSI, Menteri Pemuda dan Olahraga telah menjelaskan pihaknya akan membentuk tim yang mengambil alih hak dan kewenangan PSSI sampai terbentuknya kepengurusan PSSI yang kompeten sesuai dengan mekanisme organisasi dan statuta FIFA. Tim itu nantinya bertanggung jawab langsung kepada Menteri.
Terkait dengan persiapan SEA Games, tim nasional akan ditangani KONI bersama KOI dan juga PRIMA (Program Indonesia Emas).
RINA WIDIASTUTI