TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso mengakui, Jumat lalu, 17 April 2015, ada pertemuan dengan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri guna membahas siapa yang akan menggantikan Jenderal Badrodin Haiti sebagai Wakil Kepala Polri. Pertemuan itu diikuti delapan anggota Wanjakti.
"Memang proses Wanjakti sudah dilakukan, pertemuan dihadiri lima perwira bintang tiga dan tiga perwira bintang dua," ujar Budi Waseso di gedung Kementerian Dalam Negeri, Selasa, 21 April 2015.
Menurut Waseso, hasil keputusan Wanjakti akan langsung diumumkan oleh Badrodin. "Itu kewenangan langsung Pak Kapolri untuk mengumumkan. Kita tak mau ada dua matahari," ucap Waseso.
Komisaris Jenderal Budi Gunawan digadang-gadang sebagai orang nomor dua di institusi kepolisian. Peluang itu dimunculkan setelah putusan praperadilan menganulir penetapan status tersangka yang pernah diberikan Komisi Pemberantasan Korupsi. Waseso mengatakan semua perwira bintang tiga mendapat kesempatan yang sama untuk mengisi posisi tersebut, termasuk Budi Gunawan.
"Semuanya diusulkan. Namun, siapa pun yang dipilih, itu keputusan internal Wanjakti," kata Waseso.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan tak mempermasalahkan rekam jejak Budi Gunawan yang pernah dijadikan tersangka. Wakil Ketua Kompolnas ini mengatakan yang penting pilihannya jatuh pada orang yang bisa membuat Polri lebih solid.
"Tak ada masalah, yang penting Kapolri tenang, Polri solid. Dia bekerja dengan baik, bisa membantu tugas Kapolri, dan bisa melaksanakan fungsi tugasnya," tutur Tjahjo.
Tjahjo mengakui salah satu poin diskusi dengan Waseso adalah membahas soal Wakapolri. Namun ia enggan membeberkan hasilnya. "Bukan kewenangan saya," katanya.
TIKA PRIMANDARI