TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Rudi Sabarudin mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan seluruh orang tua wali di Sekolah Menengah Atas Negeri 8, Kota Bekasi, pada Sabtu, 25 April 2015.
"Bersamaan dengan pelepasan siswa sebelum pengumuman Ujian Nasional," kata Rudi saat dikonfirmasi Tempo, Kamis, 23 April 2015.
Rudi mengatakan dalam acara yang sudah disebar undangannya, pihaknya akan mengingatkan orang tua atau wali murid agar mengawasi anaknya setelah pelaksanaan Ujian Nasional.
Sebab, dikhawatirkan pelajar di sekolah tersebut melakukan kegiatan yang tak mencerminkan pelajar dalam merayakan kelulusannya. Misalnya, kata dia, seperti dalam undangan di media sosial YouTube itu, yakni pesta bikini. "Untuk antisipasi," kata dia.
Sejauh ini, Rudi membantah bahwa SMA Negeri 8 Kota Bekasi terlibat dalam penyelenggaraan pesta bikini di Jakarta. Menurut dia, undangan itu merupakan kabar yang tidak benar. "Tidak ada itu, hoax," kata dia.
Namun demikian, untuk memastikan kebenarannya, pihaknya tengah menyelidiki lebih jauh ihwal undangan pesta bikini tersebut. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan sejumlah sekolah yang tercantum dalam undangan di media sosial YouTube itu.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku terkejut mendengar kabar tersebut. Ia meminta agar pelajar di wilayah setempat merayakan kelulusannya dengan hal yang positif. "Jangan begitulah," kata Rahmat.
Sebelumnya, beredar undangan pesta bikini summer dress bagi pelajar SMA di Bekasi dan Jakarta dengan tema "Splash after Class". Undangan itu menyebar di YouTube dan jejaring sosial. Dalam undangan itu, acara digelar pada 25 April 2015 di sebuah hotel di wilayah Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
ADI WARSONO