TEMPO.CO, Brebes - Pabrik teh hitam Kebun Kaligua PT Perkebunan Nusantara IX di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, mulai mengembangkan produksi teh putih (white tea).
"Dulu, teh putih Kaligua hanya diproduksi untuk Istana Negara," kata Sinder Teknik Pengolahan Pabrik Teh Hitam Kebun Kaligua, Khaerudin, pada Rabu, 22 April 2015.
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata Khaerudin, teh putih Kaligua selalu disuguhkan dalam tiap acara di Istana Negara. "Kalau sekarang saya kurang tahu," katanya.
Dibuat dalam kemasan per 10 gram, harga teh putih Kaligua dibanderol Rp 12.500. Kini, PTPN IX berupaya memperluas penanaman teh klon gambung untuk menggenjot produksi teh putih Kaligua agar bisa memenuhi permintaan pasar internasional. "Pucuk daun teh klon gambung untuk teh putih, sisanya untuk teh hitam," kata Khaerudin.
Sementara teh putih baru dikembangkan di pasar lokal, teh hitam Kaligua sudah menjadi komoditas ekspor. Dalam sehari, pabrik teh hitam Kebun Kaligua bisa memproduksi 1,5 ton teh hitam yang terbagi 13 jenis. Sebelas jenis teh hitam kualitas 1 dan 2 diekspor ke Timur Tengah, Eropa, dan Amerika. Adapun dua jenis sisanya, kualitas 3, dijual di pasar lokal.
Selain memproduksi teh hitam dan putih, pabrik teh hitam Kebun Kaligua juga menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Brebes. Berada di ketinggian 2.050 meter di atas permukaan laut (mdpl), kebun teh Kaligua di kaki Gunung Slamet sisi barat itu menawarkan udara sejuk dan pemandangan elok.
Manajer Wisata Agro Kebun Teh Kaligua, Marjono, mengatakan di kawasan kebun teh juga terdapat Gua Jepang yang menjadi saksi sejarah kemerdekaan Indonesia. "Kami juga menyediakan arena outbound, camping ground, lapangan tenis dan sepak bola, downhill track sepeda gunung, ATV penginapan, dan fasilitas lain," kata Marjono.
DINDA LEO LISTY