TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno menyambangi Dewan Perwakilan Rakyat untuk meminta izin penambahan modal dan saham tiga BUMN, Adhi Karya, Waskita Karya dan Aneka Tambang (Antam).
"Kami tak mau berlama-lama mengajukan right issue, karena itu kami minta izin Dewan," kata Rini di Ruang Rapat Komisi VI DPR, Jumat, 24 April 2015.
Baca Juga:
Tambahan modal, menurut Rini, dibutuhkan untuk membiayai sejumlah proyek infrastruktur. Adhi Karya membutuhkan tambahan modal untuk membiayai transportasi massal LRT (light rail transit) seperti yang sedang diwacanakan.
Waskita membutuhkan tambahan modal untuk pembangunan tol di Pulau Jawa dan Sumatera serta pembangunan transmisi listrik 500 KV di Sumatera. Sementara Antam akan memakai dana untuk membiayai berbagai proyek, seperti pabrik anode slime.
Rini menjamin right issue tidak akan mendelusi saham pemerintah yang ada. "Saham pemerintah justru dapat bertambah, jika publik tak ingin membeli saham baru." Saham pemerintah di Antam, Adhi Karya, dan Wika masing-masing sebesar 65 persen, 51 persen, dan 66,02 persen.
Baca Juga:
Rencananya Antam memperoleh dana dari rights issue sebesar Rp 3,5 triliun (penyertaan modal negara - PMN) dan dari publik Rp 1,89 triliun. Adhi Karya akan disuntikkan adalah Rp 1,4 triliun (PMN) dan publik Rp 1,345 triliun. Sedangkan, dana PMN untuk Wika Rp 3,5 triliun dan dana publik Rp 1,8 triliun.
Right issue untuk Adhi Karya dan Waskita akan digelar pada Juli mendatang. Sedangkan Antam akan dilaksanakan pada kuartal ketiga nanti. "Untuk Antam biar di kuartal tiga, kami anggap tak terlambat."
ANDI RUSLI