Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Militer Thailand Membicarakan Rekonsiliasi dengan Pegiat

image-gnews
Perdana Menteri baru Tahiland Prayuth Chan-ocha, memberi hormat pada acara ulang tahun ke-21 pembentukan Resimen Infanteri Penjaga Ratu di Chonburi, Thailand (21/8). Setelah tiga bulan menjatuhkan pemerintahan, Pemimpin junta mengambil alih sebagi Perdana Menteri yang baru. AP/Sakchai Lalit
Perdana Menteri baru Tahiland Prayuth Chan-ocha, memberi hormat pada acara ulang tahun ke-21 pembentukan Resimen Infanteri Penjaga Ratu di Chonburi, Thailand (21/8). Setelah tiga bulan menjatuhkan pemerintahan, Pemimpin junta mengambil alih sebagi Perdana Menteri yang baru. AP/Sakchai Lalit
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan militer Thailand pada Kamis melakukan pembicaraan rekonsiliasi dengan para pemimpin partai Puea Thai yang digulingkannya dari kekuasaan setahun lalu, juga dengan politisi-politisi lainnya, para akademisi serta mahasiswa-mahasiswa pegiat. 

Perundingan itu, yang dilangsungkan di lokasi kudeta oleh militer pada Mei 2014, terjadi di saat Thailand sedang membahas rancangan undang-undang dasar (UUD), yang dikatakan junta akan membantu negara itu menangani perpecahan-perpecahan yang mendalam. Namun, partai-partai dari kedua belah pihak telah mengecamnya sebagai langkah yang tidak demokratis, lapor Reuters. 

Para anggota Partai Demokrat, yang konservatif, juga hadir pada pertemuan itu. Sejumlah peserta meminta agar piagam rancangan undang-undang ditentukan melalui pemungutan suara. 

Thailand perlu memiliki UUD yang bisa diterima semua pihak, kata Jatuporn Prompan, seorang pemimpin gerakan oposisi kaos merah dan bekas anggota parlemen asal partai Puea Thai. 

"Kalau publik tidak setuju, kita harus memperbaiki undang-undang," kata Jatuporn, yang hadir pada pertemuan, kepada Reuters. 

"Bahkan kalau ini berarti (kita) menghabiskan waktu satu atau dua tahun lagi, tetap lebih baik dibandingkan bergerak maju ke tempat masalah-masalah sedang menunggu."

Penguasa militer Thailand mengatakan bahwa pemilihan umum akan diselenggarakan pada 2016 namun mereka memperingatkan bahwa upaya demokrasi bisa terdorong mundur jika negara itu mengadakan referendum. 

Para pengecam mengatakan ketentuan dalam piagam tersebut --mengenai keterwakilan yang sebanding-- akan mengarah pada munculnya pemerintahan koalisi yang lemah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka mengatakan piagam merupakan upaya untuk memastikan terbatasnya kekuasaan bagi pemerintahan di masa depan yang bersekutu dengan mantan perdana menteri terguling, Thaksin Shinawatra. 

UUD juga termasuk pengekangan terhadap kebijakan-kebijakan yang bergaya populis, seperti yang dijalankan oleh Thaksin dan saudara perempuannya, Yingluck, yang pernah memimpin Puea Thai. 

Pemerintahan Yingluck digulingkan melalui kudeta pada 2014 sementara Thaksin juga menjadi korban kudeta pada 2006. 

Junta sendiri telah dihujani kritik atas langkahnya mencabut status darurat militer dan menggantinya dengan peraturan perundang-undangan sementara, yang disebut bab 44, yang memberikan kekuasaan luas kepada militer. 

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, yang, sebagai panglima militer, memimpin kudeta pada Mei lalu, mengatakan kepada para wartawan bahwa ia tidak akan menggunakan pasal keamanan untuk memaksakan rekonsiliasi. 

"Rekonsiliasi harus datang dari hati masing-masing individu."

ANTARA
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.