Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Penyebab Gempa Darat di Nepal?

image-gnews
Warga yang terluka mendapatkan pertolongan medis di halaman RS. Medicare Hospital di Kathmandu, Nepal, 25 April 2015. Gempa 7,9 SR mengguncang di 80 km timur Pokhara dekat ibukota Kathmandu di. AP/ Niranjan Shrestha
Warga yang terluka mendapatkan pertolongan medis di halaman RS. Medicare Hospital di Kathmandu, Nepal, 25 April 2015. Gempa 7,9 SR mengguncang di 80 km timur Pokhara dekat ibukota Kathmandu di. AP/ Niranjan Shrestha
Iklan

TEMPO.COBandung - Gempa di Nepal yang berkekuatan 7,8 skala Richter pada kedalaman 15 kilometer merupakan gempa dangkal akibat tumbukan lempeng. “Secara tektonik, wilayah Nepal dibentuk dari proses tumbukan lempeng benua India yang masuk di bawah benua Eurasia dengan kecepatan 45 milimeter per tahun,” kata doktor ahli kebumian dari Institut Teknologi Bandung, Irwan Meilano, kepada Tempo, Minggu, 26 April 2015.

Gempa yang terjadi pada Sabtu, 25 April lalu, itu memiliki mekanisme sesar naik dengan pergeseran maksimum pada bidang gempa mencapai 4 meter. Luas bidang yang bergeser itu mencapai 160 x 120 kilometer. 

“Guncangan yang dirasakan mencapai intensitas IX atau guncangannya sangat keras sehingga menghancurkan bangunan yang dibangun tanpa kaidah rekayasa yang baik,” ujarnya.

Sebelumnya, menurut Irwan, pada 1934, Nepal pernah diguncang gempa sejenis dengan skala 8 skala Richter. “Setelah 80 tahun, mungkin mereka lupa pernah ada kejadian itu,” tuturnya. 

Selain menghasilkan gempa, tumbukan lempeng benua India dan Eurasia itu juga pada masa lampau memunculkan Pegunungan Himalaya. “Tapi bukan gunung api karena bukan hasil tunjaman lempeng,” kata pakar gempa tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan 7,8 skala Richter yang mengguncang Nepal pada Sabtu lalu waktu setempat mengakibatkan lebih dari 1.800 jiwa meninggal dunia. Padahal sebagian besar ilmuwan dan ahli geologi sudah memprediksi terjadinya gempa ini. Sepekan sebelumnya, sekitar 50 ahli geologi dan ahli gempa bumi dari berbagai belahan dunia bertemu di Kathmandu, Nepal.

Mereka membicarakan soal Nepal yang kondisi geologisnya rentan terhadap gempa bumi besar. Mereka yakin gempa besar Nepal pada 1934 yang menewaskan lebih dari 20 ribu jiwa akan terulang kembali.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi di dalam lempeng Laut Filipina.


Gempa Tektonik M6,2 di Laut Maluku, Terasa Sampai Minahasa dan Gorontalo

5 hari lalu

Peta pusat gempa M7,5--diperbarui dari info awal M7,9--pada Selasa dinihari 10 Januari 2023 dan data historis gempa bumi di wilayah Maluku. (ANTARA/HO-BMKG)
Gempa Tektonik M6,2 di Laut Maluku, Terasa Sampai Minahasa dan Gorontalo

Laut Maluku diguncang gempa tektonik M6,0 pada Kamis dinihari, 14 Maret 2024. Sempat muncul aftershock, namun guncangan ini tidak memicu tsunami.


Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Kepulauan Aru Maluku, BMKG: Terasa Hingga Kaimana dan Tual

12 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Kepulauan Aru Maluku, BMKG: Terasa Hingga Kaimana dan Tual

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan kerak bumi.


Jawa Barat Digoyang Gempa 152 Kali pada Februari 2024, BMKG: Hanya Belasan yang Terasa

15 hari lalu

Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 3,1 mengguncang wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dan sekitarnya pada hari Jumat, 16 Februari 2024, pukul 18:51:58 WIB. (BMKG)
Jawa Barat Digoyang Gempa 152 Kali pada Februari 2024, BMKG: Hanya Belasan yang Terasa

Jawa Barat tercatat diguncang gempa hingga 152 kali pada bulan lalu. Hanya 12 guncangan yang dirasakan warga.


Gempa Bumi Bikin Warga Sukabumi Keluar Rumah, Terasa Sampai Bandung

16 hari lalu

Pusat gempa bumi dengan magnitudo 4,9 di laut sisi tenggara Kabupaten Sukabumi pada Sabtu, 2 Maret 2024. /BMKG
Gempa Bumi Bikin Warga Sukabumi Keluar Rumah, Terasa Sampai Bandung

Guncangan gempa bumi terasa kuat di Kabupaten Sukabumi sehingga memaksa masyarakat keluar rumah. Belum ada laporan kerusakan bagunan.


Gempa Bumi dengan Magnitudo 4,9 Mengguncang Kabupaten Sukabumi dan Sekitarnya

16 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Bumi dengan Magnitudo 4,9 Mengguncang Kabupaten Sukabumi dan Sekitarnya

Gempa bumi terjadi di laut, sisi tenggara Kabupaten Sukabumi. Getarannya dirasakan sejumlah daerah di Jawa Barat.


Gempa Tektonik M4.4 di Parigi Moutong, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

18 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Tektonik M4.4 di Parigi Moutong, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Dari data BMKG, gempa bumi tektonik M4.4 di Parigi Moutong tidak berpotensi memicu tsunami.


Gempa Kembali Guncang Ciater Subang dengan Skala II-III MMI

20 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Kembali Guncang Ciater Subang dengan Skala II-III MMI

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat aktivitas sesar lokal.


Info Terkini Gempa M5,1 Guncang Malaka NTT, Ada Gempa Susulan M4,1

21 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa M5,1 Guncang Malaka NTT, Ada Gempa Susulan M4,1

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif dasar laut.


Gempa Magnitudo 5,7 di Banten Disebut Megathrust, Begini Penjelasannya

22 hari lalu

Peta Gempa Baiyah, Banten sebesar M 5,7 pada Minggu malam, 25 Februari 2024. X.COM/BMKG
Gempa Magnitudo 5,7 di Banten Disebut Megathrust, Begini Penjelasannya

Gempa terbaru berkekuatan M5,7 dari selatan Banten tergolong megathrust. Apa itu megathrust?