TEMPO.CO, Jakarta - PT Astra International Tbk mencatatkan penerimaan laba bersih sebesar Rp 3,99 triliun atau turun 16 persen dalam laporan kuartal pertama 2015. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, emiten yang bergerak di bidang otomotif ini meraup laba sebesar Rp 4,72 triliun.
Presiden Direktur PT Astra International Prijono Sugiarto menjelaskan, turunnya laba bersih perusahaannya disebabkan oleh melemahnya penjualan mobil sebesar 21 persen. Astra cuma mampu menjual 137 ribu unit. Adapun penjualan motor melemah menjadi 13 persen. Divisi otomotif cuma memberikan sumbangan laba Rp 1,6 triliun.
Meski penurunan pertumbuhan ekonomi, tertekannya pasar komoditas, serta meningkatnya persaingan bisnis kendaraan roda empat memberikan pengaruh, Prijono yakin Astra masih menjadi yang terunggul. "Bisnis Astra tetap di posisi terdepan sebagai pilihan konsumen dan didukung neraca keuangan yang kuat," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Senin, 27 April 2015.
Tak hanya laba bersih, pendapatan bersih Astra juga mengalami penurunan di kuartal pertama, yakni Rp 45,2 triliun atau turun 9 persen. Pada periode sebelumnya, Astra mencatatkan pendapatan bersih sekitar Rp 49,8 triliun.
Adapun sektor-sektor bisnis yang mengalami peningkatan laba bersih antara lain jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, serta teknologi informasi. Laba bersih jasa keuangan naik 21 persen, sementara alat berat dan pertambangan meningkat 3 persen. Adapun laba bersih teknologi informasi naik 42 persen.
SINGGIH SOARES