TEMPO.CO, Bandung - Ujung tombak teranyar Persib Bandung Ilija Spasojevic mengaku sulit beradaptasi dengan gaya permainan Persib. Salah satu penyebabnya yakni, jarangnya Spaso--julukan Ilija, melakoni laga resmi akhir-akhir ini.
"Ini mengganggu adaptasi saya, karena saya tidak bisa ikut AFC Cup senin (27 April 2015) saya tidak bisa latihan sama tim, kemarin waktu saya datang banyak pemain di timnas, jadi satu minggu mereka di timnas saya ga ketemu," ucap pemain berpaspor Montenegro itu kepada wartawan seusai latihan di Jalan Lombok, Kota Bandung, Selasa, 28 April 2015.
Jarangnya latihan bersama pemain lainnya di skuad Maung Bandung--julukan Persib, membuat keinginan Spaso untuk segera beradaptasi cukup terhambat. Namun meski demikian, Spaso menerima keadaan timnya saat ini. "Saya harus kerja keras, setiap hari kerja keras, saya gak bisa merubah banyak situasi tidak ideal, cuma bisa kerja keras dan berdoa," ujarnya.
Selain itu, ucap Spaso, proses adaptasi dirinya cukup terganggu karena jadwal kompetisi Qatar National Bank (QNB) League 2015. "Karena saya cuma main dua kali di Persib, karena saya tidak bisa ikut di AFC Cup," katanya. Makanya, Spaso berharap agar kisruh sepak bola nasional bisa segera mereda dan kompetisi bisa segera dilangsungkan.
Berhentinya kompetisi sepak bola tertinggi di tanah air, menurut Spaso, cukup memberi dampak negatif bagi para pemain yang berlaga di QNB-League. "Bukan cuma saya tapi semua pemain d Indonesia," katanya.
Kinerja Spaso bersama skuad Maung Bandung memang terlihat belum maksimal. Hal itu terbukti dari dua laga yang telah dimainkannya, belum satupun Spaso menorehkan gol. Makanya guna memberikan permainan terbaik bagi tim yang sekarang ia bela, Spaso kini sedang giat-giatnya menjalani latihan khusus. "Harus lebih puss motivasi, itu normal saya rasa," ucapnya.
AMINUDIN