TEMPO.CO, Ternate - Puluhan pedagang batu akik di Pasar Batu Salero, Kota Ternate, memilih libur berjualan saat kedatangan Presiden Joko Widodo di Maluku Utara pada Jumat, 8 Mei 2015. Sebab, pengamanan kedatangan Jokowi dianggap bisa berdampak pada tingkat kunjungan pembeli.
Ismail Siraju, 37 tahun, pedagang batu asal Kelurahan Makasar Timur, mengatakan, sejak polisi dan TNI bersiaga menyambut kedatangan Jokowi di Ternate dua hari lalu, pembeli hanya mencapai 10-15 dalam sehari. Padahal, pada hari biasa, rata-rata tingkat kunjungan pembeli mencapai 20-30.
“Dan itu belum termasuk yang orang yang ingin melihat-lihat batu. Tapi dua hari ini banyak orang yang memilih untuk tidak ke pasar batu lantaran banyak aparat yang siaga,” ujar Ismail kepada Tempo, Rabu, 6 Mei 2015.
Menurut Ismail, umumnya pedagang batu yang memilih libur berdagang adalah mereka yang berjualan di bagian utara Pasar Batu Salero. Rata-rata pedagang memilih libur lantaran tak ingin mengganggu proses pengamanan kedatangan Jokowi di Ternate.
Selain itu, banyak pedagang yang juga ingin melihat secara dekat rombongan Jokowi. “Tapi kami libur berjualan hanya sehari saja. Dan itu pun tidak semua pedagang memilih libur,” ucap Ismail.
Hal senada dikatakan Rasyid Abdulah, pedagang batu dari Kelurahan Salero. Menurut Rasyid, pilihan libur berjualan umumnya dilakukan pedagang batu lantaran ingin terlibat membantu mempermudah tugas aparat menjaga keamanan saat kunjungan Jokowi di Ternate.
Langkah itu diambi, karena pedagang tak ingin Ternate dianggap sebagai daerah yang tidak aman. “Kalau sampai kacau, kan, kita juga yang susah. Dan akan banyak pembeli yang tidak lagi datang ke Ternate. Makanya banyak pedagang yang libur saat kunjungan Presiden Jokowi,” tutur Rasyid.
Jokowi diagendakan mengunjungi Maluku Utara pada Jumat, 8 April 2015. Dalam kunjungannya di Maluku Utara, Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan peletakan batu pertama pembangunan mesjid raya dan Gereja Oikumene di Sofifi.
BUDHY NURGIANTO