TEMPO.CO , Jakarta: Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Inspektur Jenderal Dedi Fauzi Elhakim mengatakan, sembilan dari 10 tahanan BNN yang kabur berpencar begitu keluar dari tahanan pada 31 Maret 2015 lalu. "Mereka pergi ke berbagai wilayah. Ada yang ke Malaysia juga," kata Dedi di kantornya, Sabtu, 9 Mei 2015.
Tersangka Hasan Basri, 35 tahun, dan Samsul Bahri, 42 tahun, ujar Dedi, begitu keluar dari tahanan, bergerak menuju Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di kawan pelabuhan itu mereka dijemput oleh Yusuf, 35 tahun. Mereka lalu dibawa ke Jombang.
Dari Jombang, Dedi melanjutkan, keduanya kemudian ke Yogyakarta untuk bertemu dengan Taufik, 39 tahun. Mereka kemudian menyewa sebuah mobil untuk melanjutkan perjalanan ke Cilacap, Jawa Tengah. Tak lama kemudian, mereka ditangkap oleh petugas dibantu Polres Cilacap pada Kamis 2 April 2015. "Mereka ditangkap sedang tidur sekitar pukul 11.00."
Apip Apriansyah, tersangka lain menyerahkan diri setelah 3 hari kabur. Apip menghubungi penyidik BNN lalu menyerahkan diri pada Kamis, 2 April 2015, sekitar pukul 01.00 di hotel Cempaka D'ACICI, Plumpang, Jakarta Utara.
Sebelum menyerahkan diri, seperti tersangka lain, kata Dedi, Apip juga sempat berpindah-pindah setelah kabur dari tahanan. Setelah kabur, Apip bersama Abdullah, Hasan Basri, Husen, dan Samsul Bahri pergi ke arah Cilincing.
Setibanya di Cilincing, ujar Dedi, mereka kemudian berpencar. Apip dan Abdullah bergerak ke Ancol kemudian ke Warakas, sekitar Tanjung Priok. Di daerah itu keduany berpisah, Apip melanjutkan perlariannya ke Depok. "Saya sadar, akhirnya saya menyerahkan diri," ujar Apip.