TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Luis Enrique, Josep Guardiola bukan sekadar sahabat, tapi juga sumber inspirasi. Dari Pep--begitu Guardiola disapa, Enrique belajar satu hal: penguasaan bola (ball possession).
"Kami berdua sama-sama menginginkan penguasaan bola dalam setiap pertandingan," kata Enrique, seperti dikutip Goal, minggu lalu.
Enrique dan Guardiola sama-sama membela Barcelona pada musim 1996-2001. Ketika Guardiola terpilih melatih Barcelona pada 2008, Enrique menggantikan posisinya sebagai pelatih Barcelona B.
Guardiola kini menjadi pelatih Bayern Muenchen dan Enrique melatih Barcelona. Jadi, bisa dibilang, Enrique adalah juniornya Guardiola.
Pertengahan pekan lalu, Enrique menyambut Guardiola di Camp Nou dalam leg pertama babak semifinal Liga Champions. Saat itu Barcelona sukses menekuk Muenchen dengan skor 3-0.
Enrique sejak awal sudah mengetahui Guardiola akan berusaha menguasai bola sebanyak mungkin, seperti yang selama ini menjadi karakternya. Dan pasukan Guardiola memang sukses menguasai bola.
Muenchen pada leg pertama babak semifinal itu menguasai bola sebesar 55 persen. Mereka melepaskan 557 umpan, cukup mendominasi. Namun, pada akhir laga, mereka kalah.
Pada pertemuan pertama itu, Enrique sudah membuktikan diri tak hanya jadi pengekor seniornya. Dia menemukan cara terbaik meredam penguasaan bola tim asuhan Guardiola, dengan tetap bermain cantik dan mengkombinasikannya dengan serangan kilat. Bermain efektif menjadi kunci kemenangan Barcelona saat itu.
Dinihari nanti, Enrique dan Guardiola akan kembali bertemu dalam leg kedua babak semifinal Liga Champions. Kali ini di Allianz Arena, markas Muenchen. Enrique hanya membutuhkan hasil imbang untuk melangkah ke partai final. Sedangkan Guardiola harus menang dengan skor minimal 4-0 agar bisa lolos ke final.
Namun Enrique meminta para pemainnya untuk tetap waspada. Kemenangan 3-0, ujar dia, sama sekali bukan jaminan meraih tiket ke final. Sebab, Guardiola sering kali punya kejutan.
Lihat saja nasib FC Porto. Mereka menang 3-1 atas Muenchen dalam leg pertama babak perempat final Liga Champions di Estadio do Dragao. Namun, saat tampil di Allianz Arena, mereka dibungkam Muenchen dengan skor 6-1.
Karena itu, selain mengimbau para pemain untuk waspada, Enrique meminta mereka melupakan kenangan manis bersama Guardiola. "Mereka senang sekali bisa bertemu dengan Guardiola. Namun mereka juga harus tahu bahwa pertandingan ini jauh lebih penting dari semua kenangan itu," ucap Enrique.
GOAL | TOTAL BARCA | FOOTBALL ESPANA | DWI AGUSTIAR