TEMPO.CO, Jakarta - Komplotan pelaku pencurian dengan kekerasan yang menewaskan seorang juragan beras di Ciracas, Jakarta Timur, pada Maret 2015, akhirnya ditangkap. Mereka ternyata adalah komplotan lama yang sering melakukan pencurian sejak bertahun-tahun lalu.
Kepala Unit I Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Buddy Towoliu mengatakan, komplotan pimpinan Abdullah alias Dul itu sudah melakukan sejak tahun 2008. "Dulu mereka melakukan pencurian di Cilincing," katanya, Rabu, 13 Mei 2015.
Kala itu, kelompok itu merampas uang milik seorang korban yang akan menyetor uangnya sebesar Rp 160 juta ke bank. Menurut Buddy, kelompok ini memang mengincar korban yang membawa uang dalam jumlah besar.
Mereka sering melakukan kejahatan di berbagai lokasi di Jakarta. Bahkan hingga Banyuwangi, Jawa Timur. "Mereka menjadi buronan kepolisian di sana setelah komplotannya tertangkap," kata Buddy.
Komplotan ini dikenal dengan Kelompok Madura. Lima dari delapan anggota kelompok ini sudah tertangkap oleh petugas. Mereka adalah ABD alias Dul, RUS, ABD, MA, dan RAS.
ABD alias Dul tewas di tangan petugas karena melawan saat akan ditangkap pada 11 Mei 2015 lalu. Dia adalah kapten dari kelompok ini. Sisanya, RUS ditangkap pada 10 Mei 2-15 dan tiga lainnya pada 12 Mei 2015.
Beberapa kejahatan yang telah dilakukan kelompok ini adalah pembegalan yang menewaskan juragan beras bernama Mamat Surahmat alias Haji Rahmat pada 21 Maret 2015 di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Kelompok ini pula yang merampok seorang petugas SPBU bernama Mulya yang membawa uang setoran pada 23 Februari 2015 di SPBU Radar Auri, Ciracas.
NINIS CHAIRUNNISA