TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kembali kehilangan aktor besar berbakat. Didi Widiatmoko, atau dikenal dengan Didi Petet, meninggal dunia pagi ini dalam usia 58 tahun.
Semasa hidupnya, Didi telah menelurkan banyak karya, terutama di bidang seni peran. Kemunculan pertamanya di film layar lebar adalah di film Semua Karena Ginah pada 1985. Namun bakat perannya diakui ketika dia membintangi tokoh Emon dalam film Catatan Si Boy bersama Onky Alexander dan Merriam Bellina pada 1987.
Dalam film itu, Didi berperan sebagai sahabat dari Boy yang diperankan Onky Alexander, yaitu Emon. Emon dikenal sebagai pria yang kemayu dan ganjen dalam kesehariannya. Film ini berlanjut hingga lima sekuel karena laris manis di pasaran.
Pria bertubuh tambun ini lantas berperan sebagai tokoh Kabayan pada 1989. Didi memerankan tokoh pria Sunda polos yang hijrah ke kota. Karena laris, beberapa sekuel film ini pun dibuat, seperti Si Kabayan dan Anak Jin, Si Kabayan Saba Metropolitan, dan Si Kabayan Cari Jodoh.
Dalam dua peran itu, Didi diganjar dengan penghargaan sebagai Aktor Terpuji Festival Film Bandung pada 1988 dan 1994. Kariernya terus berlanjut dengan puluhan judul film lain serta sinetron dan pentas teater bersama puluhan penghargaan lainnya sebagai aktor.
Didi pun cukup aktif di pentas teater meski tak tampil di layar kaca atau layar lebar. Dia pernah bermain bersama Teater Koma dalam gelaran Opera Primadona pada 1988. Teater musikal Lutung Kasarung pun sempat dilakoni Didi tahun 2012.
Dalam sebuah kesempatan, Didi sempat berujar kepada Tempo. "Saya lebih puas mengekspresikan seni peran di panggung ketimbang di film," kata dia. "Tapi tentu honor lebih banyak di film daripada teater."
Film terakhir yang dimainkannya adalah Tjokroaminoto: Guru Bangsa pada 2014 lalu. Di film itu, Didi berperan sebagai ulama, selain ikut menggarap juga di balik layar bersama Garin Nugroho. Didi pun sibuk di layar kaca dalam sinentron bertajuk Preman Pensiun sebagai Kang Bahar, si preman yang pensiun.
Kini Kabayan telah tiada. Di tengah perannya sebagai penanggung jawab sebuah pameran kelas internasional, Didi jatuh sakit. Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan Ketua dari Koperasi Pelestari Budaya Nusantara (KPBN) itu menurun kesehatannya sepulang dari Milan, Italia.
"Beliau sedang menggarap proyek besar Milan Expo," kata dia.
Pameran lima tahunan yang digelar dari 1 Mei-31 Oktober 2015 itu menampilkan berbagai produk dan budaya khas Indonesia yang bisa menjadi ajang promosi. Almarhum disebut mengalami kelelahan hingga asam lambungnya naik. Dia meninggal pagi ini sekitar pukul 05.00 WIB setelah beberapa hari mendapat perawatan.
NINIS CHAIRUNNISA