TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo, mengatakan Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA) siap membantu penyelsaikan masalah perkembangan sepak bola Indonesia jika legalitas Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia segera dipulihkan. PSSI dbekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga yang dipimpin oleh Menteri Imam Nahrawi menyusul konflik dan perbedaan pendapat mereka soal persayaratan klub yang layak mengikuti Liga Super Indonesia 2015.
"Kami sudah bicara dengan FIFA maupun OCA. Mereka siap membantu sesuai yang diinginkan pemerintah. Tapi, mereka meminta legalitas (PSSI) dikembalikan seperti dulu," kata Rita Subowo di Kantor KOI FX Senayan, Jakarta, Senin 18 Mei 2015.
Meski sudah ada lampu hijau terkait perkembangan sepak bola nasional, Rita Subowo belum bisa memastikan jika Indonesia akan lolos sanksi dari FIFA. Apalagi polemik antara PSSI dan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga belum menemui titik temu. Sesuai dengan jadwal, keputusan terkait permasalahan sepak bola nasional itu akan diputuskan Konggres FIFA pada 29 Mei 2015 di kantor badan sepak bola dunia itu di Zurich, Swiss.
"Yang kita takutkan adalah kalau FIFA tidak ada perubahan tanggal 29 nanti, tentu tanggal 30 kita langsung terkena sanksi. Kalau sanksi turun banyak dampaknya," kata Rita. Jika sanksi diturunkan, menurut Rita, tidak hanya tim nasional Indonesia yang tidak bisa turun pada kejuaraan intermasional yang ada dalam naungan FIFA seperti Piala Asia dan Piala Dunia.
Meski ancaman sanksi telah dekat, pemerintah tetap berusaha untuk melobi FIFA. Tim Transisi yang dibentukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga menjadwalkan pertemuan dengan pengurus teras FIFA dalam Mei 2015 ini di Zurich. Sesuai dengan rencana, kunjungan pihak Kemenpora itu akan dilakukan usai pertemuan dengan OCA.
ANTARA | HARI PRASETYO