TEMPO.CO, Jakarta - Velix Wanggai membantah dirinya masuk dalam kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia di bawah Ketua Umum La Nyalla Matalitti untuk periode 2015-2019. Mantan Staf Khusus Presiden itu mengaku belum dihubungi PSSI.
Velix mengatakan baru mengetahui namanya masuk dalam Komite Task Force Millennium PSSI dari berbagai media. "Sejak (Senin) sore, berbagai media mengangkat berita tentang masuknya kami ke kepengurusan PSSI. Padahal sama sekali kami tidak dikontak," Velix menjelaskan melalui pesan pendek, Senin malam, 18 Mei 2015.
PSSI mengumumkan susunan pengurusnya untuk periode empat tahun ke depan. Nama Felix Wanggai masuk di antara 55 anggota Komite Special Taskforce Millennium Football Development yang diketuai Rahim Soekasah.
Saat pengumuman itu, Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan mengatakan telah menghubungi satu per satu orang yang masuk pengurus PSSI. "Nama-nama itu sudah dihubungi satu-satu sehingga butuh waktu untuk menyusun pengurusan ini," ujar Hinca saat jumpa wartawan di kantor PSSI, Senin, 18 Mei 2015.
Sebelumnya, nama Velix juga masuk dalam anggota Tim Transisi PSSI bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Namun, sehari setelah diumumkan pada 8 Mei 2015, ia menyatakan mengundurkan diri.
"Kami hargai pihak PSSI yang memasukkan kami ke dalam kepengurusan PSSI maupun pihak Menpora yang pernah meminta kami dalam Tim Transisi. Namun kami memohon maaf belum bisa bergabung secara formal dalam pengelolaan sepak bola," tutur Velix.
Velix menegaskan alasan penolakannya masuk dalam pengurus PSSI dan menjadi anggota Tim Transisi karena kesibukannya. "Sejak awal kami disibukkan dengan pekerjaan saat ini di lingkungan pemerintahan dan keterbatasan kapasitas, kapabilitas, dan jaringan di dalam mengelola sepak bola di Tanah Air," katanya.
Felix siap memberikan informasi secara informal kepada keduanya walaupun tidak masuk dalam kepengurusan PSSI maupun Tim Transisi. Selama ini ia memperoleh banyak saran dan pandangan dari berbagai klub.
"Semoga hari-hari ke depan, Tim Transisi dan PSSI dapat bertemu dan menemukan jalan tengah, take and give, dalam menemukan solusi yang arif," ucap Velix. "Mari kita gunakan hati untuk membangun titik temu, baik kerangka hukum, administrasi, industri bola, dan psikologis sosial."
RINA WIDIASTUTI