TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi pesan kendaraan ojek, GrabBike, meluncur di Jakarta dengan format Beta atau belum disempurnakan. GrabBike merupakan pengembangan dari GrabTaxi, yang dikenal sebagai aplikasi pesan taksi.
“Kami ingin menjamin keamanan dan kenyamanan orang saat bepergian dengan ojek,” ujar Vice President of Marketing GrabTaxi Holding Group, Cheryl Goh, melalui siaran tertulis, Rabu, 20 Mei 2015.
Tiga aspek utama GrabBike yang ditawarkan adalah keamanan, kepastian, dan kecepatan. Solusi ini juga diklaim memudahkan masyarakat Jakarta dalam menembus kemacetan. Jakarta menjadi kota ketiga yang mengoperasikan GrabTaxi, setelah Ho Chi Minh dan Hanoi di Vietnam.
GrabBike versi Beta hanya dapat melakukan penjemputan di Kuningan dan Setiabudi, Jakarta Selatan. Namun pengantaran dapat dilakukan ke seluruh wilayah Jakarta. Hingga akhir bulan ini, GrabBike dapat dinikmati secara gratis. “Kami berharap dapat mengembangkan wilayah layanan dalam waktu dekat,” kata Goh.
Cara kerja GrabBike sama dengan GrabTaxi. Aplikasi ini dapat diunduh di gawai berbasis Android dan iOS. Pemesanan dilakukan dengan cara mengetikkan lokasi penjemputan dan tujuan. Selanjutnya muncul nama, foto, dan nomor kontak pengemudi.
Fitur unggulan GrabBike adalah Share My Ride, yang memungkinkan penumpang membagi informasi perjalanan ke orang terdekat. Nama pengemudi, pelat nomor kendaraan, dan lokasi dapat diketahui. Sistem di GrabBike diklaim dapat langsung melacak dengan cepat keberadaan ojek.
GrabBike juga dilengkapi dengan helm bagi penumpang. Untuk menunjang kenyamanan, terdapat jas hujan, penutup kepala berbahan plastik, dan masker wajah.
SATWIKA MOVEMENTI