TEMPO.CO, Surabaya - Kedatangan kapal internasional pertama rencananya akan ikut menandai peresmian pengoperasian Terminal Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya oleh Presiden Joko Widodo, Jumat 22 Mei 2015. Kapal MV BIA berbendera Panama berkapasitas 21.458 TEUs itu telah bertolak dari Pelabuhan Singapura sejak 19 Mei 2015.
“Kebetulan besok kapal perdana internasional masuk sekitar pukul 05.00. Kami akan demokan ke Pak Presiden bahwa terminal kami sudah bisa melayani secara full,” kata Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong Prasetyadi kepada Tempo usai jumpa pers, Kamis 21 Mei 2015.
Prasetyadi menambahkan, pihaknya secara langsung akan menunjukkan komitmen Terminal Teluk Lamong yang mengklaim sebagai pelabuhan yang eco-friendly pertama di Indonesia. Prasetyadi mengungkapkan, hampir semua peralatan dan kendaraan tidak menggunakan bahan bakar fosil, tapi listrik dan gas.
“Sistem pelayanannya juga semua online, sehingga customer tidak perlu datang ke tempat kami. Itu memotong biaya-biaya operasional mereka,” katanya.
Soal konektivitas dengan terminal terdekat di Tanjung Perak, Teluk Lamong juga telah merancang moda penghubung berupa monorail. Pembuatan kereta khusus tersebut bekerja sama dengan PT INKA. “Sekarang masih diuji BPPT untuk memenuhi standarnya secara teknis, mudah-mudahan sudah bisa mulai membangun fasilitas monorail tahun depan.”
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Pelindo III Yon Irawan menambahkan, penyelesaian revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) hingga minus 13 low water spring (LWS) telah memungkinkan kapal pengangkut peti kemas lebih besar untuk sandar di Teluk Lamong. Dari semula hanya kapal yang mampu mengangkut muatan 1.500 teus saja, kini kapal berkapasitas 3.000 TEUs dapat singgah.
Itu disebutnya bermanfaat bagi harga jual barang kepada konsumen. "Nantinya kapal dari luar negeri langsung bisa menuju ke Surabaya, tidak perlu transit di Singapura,” katanya menjelaskan.
Terminal Teluk Lamong merupakan perluasan dari Pelabuhan Tanjung Perak yang telah mengalami over-capacity. Pada tahap pertama pembangunan pada 2010, ia memiliki luas sekitar 40 hektare. Tahun ini, Teluk Lamong menargetkan capaian kapasitas 500 ribu TEUs peti kemas domestik dan 1 juta TEUs peti kemas internasional. Sementara untuk curah kering akan siap pada 2016 dengan kapasitas 5 juta ton.
ARTIKA RACHMI FARMITA